Tegaskan Jokowi Tolak Presiden 3 Periode, Muannas Alaidid: Kok Kalian Goda dan Paksa?

- 15 Maret 2021, 09:20 WIB
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid menanggapi tudingan Refly Harun, dengan menegaskan Jokowi tolak wacana masa jabatan presiden 3 periode..
CEO Cyber Indonesia Muannas Alaidid menanggapi tudingan Refly Harun, dengan menegaskan Jokowi tolak wacana masa jabatan presiden 3 periode.. /Twitter/@muannas_alaidid

PR BEKASI - CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, dengan tegas mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dengan jelas menolak perihal wacana menjabat sebagai presiden 3 periode.

Muannas Alaidid pun heran mengapa masih saja ada pihak yang menggoda dan memaksakan soal wacana jabatan presiden 3 periode.

Rasa herannya itu merujuk pada pandangan yang dikemukakan oleh Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebut jika akhirnya penolakan Jokowi itu berubah maka itu manusiawi.

"Sudah jelas Jokowi nolak kok kalian goda dan paksa," cuitnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Bukan Drama Politik, Begini Penjelasan Herzaky Soal KLB Moeldoko

Baca Juga: Sebut Ma'ruf Amin Sudah Pecah Belah Umat, Ustaz Yahya Waloni: Cari Pemimpin seperti Karakter Nabi Muhammad

Baca Juga: Bandingkan Masa Pemerintahan Jokowi dan SBY, Amien Rais: Indonesia Sudah Jadi Republik Mafia 

Muannas Alaidid pun menyarankan untuk menanyakan watak dari Refly Harun kepada pengacara, Bambang Widjojanto, apakah sudah termasuk ke dalam brutalitas demokratis atau belum.

"Coba tanya Bambang, watak Refly seperti ini udah bisa dituduh brutalitas demokrasi belum?" kicau Muannas Alaidid.

Sebelumnya, Refly Harun menanggapi pandangan yang dilontarkan oleh mantan Ketua Umum PAN, Amien Rais, yang khawatir akan adanya upaya mendudukkan Jokowi sebagai presiden untuk periode ketiga.

Wacana 3 periode ini kembali mencuat lantaran dikaitkan dengan manuver yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, yang mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa di Sumatra Utara.

Manuver dari Moeldoko tersebut dianggap oleh beberapa tokoh di Indonesia, tidak mungkin terjadi tanpa adanya peran dari kekuasaan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Aladin Honeymoon Malah Bertemu Elsa-Nino, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya? 

Isu menjadi lebih jauh berkembang sampai pada wacana bahwa itu merupakan bagian dari strategi politik untuk memuluskan jalan menuju masa jabatan presiden 3 periode.

Sejak awal mengemuka, Jokowi menyatakan tidak akan menjabat selama 3 periode, tetapi wacana tersebut masih terus bergulir layaknya bola liar.

Hingga akhirnya membuat beberapa pihak merasa perlu mengeluarkan suara mereka terkait hal ini, termasuk Amien Rais dan Refly Harun.

Diakui oleh Refly Harun, kalau dia tetap tidak yakin adanya skenario serius yang membahas untuk menjadikan Jokowi sebagai presiden 3 periode.

Dia pun ragu akan ada tindakan serius mengubah Pasal 7 konstitusi Undang-undang 1945 yang pada akhirnya mampu mengubah masa jabatan presiden hingga 3 periode.

Baca Juga: Moeldoko Diminta Mundur dari KSP, Tiba-tiba Ada Empat Nama Disebut-sebut Sebagai Kandidat Penggantinya 

Walaupun begitu, dia masih memberi ruang akan kekhawatiran masyarakat terhadap wacana tersebut, sebagaimana dengan pandangan yang dilontarkan oleh Amien Rais.

"Sampai dengan saat ini, saya masih susah diyakinkan. Tetapi kita harus pahami akan kekhawatiran (yang dirasakan) Amien Rais," ujar Refly Harun.

Dikatakannya bahwa Jokowi mungkin tidak pernah berpikir sebelumnya kalau dia akan menjadi Gubernur atau Presiden, hal ini terjadi sebab adanya kesempatan yang menghampiri.

"Saat kesempatan itu datang, sangat manusiawi kalau pikiran itu berubah," ucap Refly Harun.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah