Jokowi-Prabowo Diusulkan Duet di 2024, Profesor dari Australia: Nanggung, Republik Diganti Kerajaan Saja?

- 17 Maret 2021, 07:15 WIB
Profesor Ariel Heryanto sindir usulan pasangan Jokowi-Prabowo Subianto di pemilu 2024.
Profesor Ariel Heryanto sindir usulan pasangan Jokowi-Prabowo Subianto di pemilu 2024. /Setkab

Sementara itu, Partai Demokrat mendapat suara sebanyak 7,77 persen dan PKS mendapat suara 8,21 persen pada pemilu 2019.

Menanggapi hal tersebut, Ariel Heryanto menyampaikan argumentasinya dengan bahasa satir sebagai berikut.

"Ah, nanggung. Bagaimana kalau kita usul, Republik diganti kerajaan saja? Biar jadi makmur, aman, tentram, gemah ripah lohjinawi. Semua bahagia," kata Ariel Heryanto dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 17 Maret 2021.

 Baca Juga: Soal Isu Presiden 3 Periode, Arief Puyuono: Banyak yang Baper dan Kebakaran Jenggot

Selain itu, Ariel Heryanto juga kembali menyindir usulan Muhammad Qodari dengan satire sebagai berikut.

"Kalau ada yang nyinyir, kasih saja pidana penghinaan, hukum anti-subversi, anti-teroris, atau sebagainya," ujar Ariel Heryanto.

Perlu diketahui, isu masa jabatan presiden 3 periode menjadi perbincangan hangat usai dilontarkan oleh politisi senior Amien Rais.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama  meminta sidang istimewa MPR, yang mungkin satu, dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Kemudian, nanti akan ditawarkan hak presiden itu bisa dipilih tiga kali," tutur Amien Rais, dikutip dari kanal YouTube-nya.

Sementara itu, Presiden Jokowi telah membuat klarifikasi bahwa dirinya tidak memiliki niat dan minat untuk menjabat sebagai presiden 3 periode.

Baca Juga: Undang 27 Kepala Daerah se-Jabar, Ridwan Kamil Nyatakan Komitmen Berantas Korupsi

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah