PR BEKASI - Profesor Emeritus dari Universitas Monash Australia Ariel Heryanto turut menanggapi pernyataan pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Sebelumnya, Muhammad Qodari mengusulkan agar Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Muhammad Qodari, pasangan Jokowi-Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tersebut ditujukan untuk menghindari polarisasi pada masyarakat.
Tidak hanya itu, pasangan Jokowi-Prabowo, lanjut Muhammad Qodari, diusulkan dalam Pemilu 2024 lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra adalah dua partai yang besar saat ini.
Baca Juga: Viral Aksi Abang Gojek Tolong Bule yang Kesakitan setelah Kecelakaan, Berbalas Acungan Jempol
PDIP dan Partai Gerindra, tambah Qodari, mampu mendapat 20 persen suara, sedangkan segi oposisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tidak sampai 20 persen suara.
Untuk informasi, menurut hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada pemilu 2019, PDIP mendapat suara sebanyak 19,33 persen dan Gerindra sebanyak 12,57 persen.