Karena, ungkap Refly Harun, pernyataan Amien Rais itu adalah pernyataan dari kubu oposisi yang sudah dianggap biasa oleh masyarakat.
Namun begitu seorang Qodari yang hasil surveinya biasanya digunakan oleh kubu pemerintah menyatakan hal seperti itu, ini menjadi berbeda.
"Tapi begitu Qodari, surveyor yang banyak juga digunakan koalisi Istana mengatakan demikian, kan ada sesuatu yang menurut saya juga perlu kita garisbawahi," tuturnya.
Refly Harun menegaskan walaupun dirinya sangat ingin untuk tidak percaya, dirinya khawatir, walaupun memang Jokowi tidak berniat sama sekali tetapi jika didorong oleh lingkungan sekitarnya dan berpeluang, maka hal tersebut bisa saja terjadi.
"Barangkali niatnya tidak ada tapi kalau dorongannya ada dan itu peluangnya besar, nah ini yang saya khawatirkan sesungguhnya," ucapnya.
"Jadi saya berharap bahwa kita tetap komitmen tentang pembatasan masa jabatan yang merupakan mahkota dari reformasi, nah mudah-mudahan itu dipegang terus," sambungnya.
Karena sejumlah alasan tersebutlah Refly Harun meminta orang seperti Qodari dimatikan saja pendapatnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, Qodari menjelaskan bahwa pernyataannya tersebut bertujuan untuk menghindari korban jiwa di tahun 2024.
"Lebih baik gaduh dan resah sekarang atau gaduh nanti 2024 dan ada yang mati," ucapnya.