Baca Juga: Karyawan di Jepang Boleh Cuti Berkabung Jika Ditinggal Oshi-nya Menikah atau Pensiun
Baca Juga: Sulap Trotoar Salemba Raya Jadi Ramah Pejalan Kaki, Anies Baswedan Bakal Revitalisasi 10 Ruas Lagi
“To be Honest, sebetulnya kemarin saya sudah tiga kali menolak untuk bicara di acara Dua Sisi, dengan topik Vaksinasi (AstraZeneca),” ucapnya.
Dia mengaku menghindari isu ini karena merupakan jenis yang sensitif, terutama karena topik ini sifatnya melibatkan pertanggungjawaban pemerintah.
Perempuan yang akrab disapa Dr. Tifa ini mengatakan pemerintah tersandera karena sudah terlanjur memesan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Pemerintah terikat perjanjian dengan industri dan distributor.
Baca Juga: Beri Pesan Menyentuh untuk Aurel, Krisdayanti: Menyusuimu saat Aku Masih Muda adalah Karunia
Selain itu, pemerintah juga tersandera karena vaksin yang dipesan dalam jumlah yang sangat banyak harus habis dalam waktu singkat.
Akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute ini mengatakan, dalam dua bulan ini, kecepatan rata-rata serapan vaksin hanya 100.000 orang per hari.
Ia pesimis target serapan 40 juta dosis vaksin dalam waktu enam bulan akan sulit tercapai jika serapannya hanya 100.000 ribu per hari.