Sbg kawan lama, saya agak kecewa Pak Lutfi @MendagLutfi jauh2 dipanggil pulang dari AS dgn melepas jabatan Dubes, justru membuat kisruh soal impor beras dan garam. Apa pun ceritanya, kegiatan impor akan menghasilkan margin keuntungan. Siapa yg untung? Pedagang.— syahrial nasution (@syahrial_nst) March 21, 2021
Senada dengan Syahrial Nasution, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga turut mengkritik kebijakan Mendag Luthfi yang ingin melakukan impor beras dan garam.
Terkait hal tersebut, Susi Pudjiastuti memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokow) agar membatalkan rencana pemerintah melalui Mendag tersebut yang ingin melakukan impor beras di saat petani lokal akan memasukin masa panen raya.
“Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yg panen, panen juga berlimpah,” ucap Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti meminta agar Jokowi mengehntikan impor tersebut sebagaimana yang juga sudah diutarakan oleh oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas yang menyarankan agar impor beras tidak dilakukan dahulu.
“Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain,” ujarnya.
Diketahui pada Rapat Dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, Buwas menyampaikan Perum Bulog masih memiliki stok beras impor yang banyak dari pengadaan impor 2018.
"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari (stok Bulog) 1,7 juta ton, sekian juta ton beras impor,” ucap Buwas.