"Bukan sekadar memaparkan lalu orang-orang digiring oleh opini bahwa karena anak muda masih mendukung Jokowi bahkan 65 persen, oleh karena itu tiga periode harus dilanjutkan maka jadilah satu paket antara riset Burhanudin dan Qodari," tuturnya.
"Saya sebagai orang yang mengamati public opinion terpaksa menduga itu, bukan menduga jeleknya Burhanudin atau Qodari, tapi metodologinya pasti disusupi dengan kepentingan," tambahnya.
Sebelumnya, hasil survei Burhanuddin tersebut menemukan bahwa kebanyakan anak muda Jakarta merasa tidak puas, sementara daerah-daerah lain menyatakan cukup puas dan sangat puas.
"Anak muda di DKI mayoritas tidak puas. Kepuasan berimbang pada anak muda di Sulawesi, etnis Minang, dan berpendidikan SD ke bawah," kata dia.
Survei menggunakan pendekatan survei simple random sampling sebanyak 206.983 responden secara acak pada Maret 2018-2020 di seluruh Indonesia dan pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang dua tahun terakhir.
Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Total survei sampel yang berhasil diwawancara sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia berusia 17-21 tahun.***