Berharap Teror Bom Tak Diasosiasikan dengan Kelompok Tertentu, Jimly Asshiddiqie: Kebiadaban Musuh Semua Agama

- 28 Maret 2021, 15:44 WIB
Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie menyebut aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan tindakan biadab.
Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie menyebut aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan tindakan biadab. /Instagram.com/@jimlyas

PR BEKASI - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengutuk aksi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Jimly Asshiddiqie menilai, aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan tindakan yang sangat biadab.

"Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, biabad! Baik atas nama pribadi maupun Ketua Umum ICMI, Ketua Pembina YPI/Masjid Al-Azhar Jakarta, saya ikut mengutuk pelakunya dan aktor yang terlibat di belakangnya," kata Jimly Asshiddiqie, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @JimlyAs, Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Cholil Nafis: Itu Bukan Mati Syahid, Tapi Mati Sangit

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat Kian Memanas, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Boleh Larang Moeldoko Ikut KLB

Baca Juga: Diusir Hotma Sitompul, Desiree Tarigan Perjuangkan Haknya: Itu Tanah Ibu Saya, Kami Sudah Lama Tinggal di Sini

Jimly Asshiddiqie pun mengimbau semua pihak agar tidak mengasosiasikan aksi bom bunuh diri tersebut dengan kelompok tertentu, karena kebiadaban adalah musuh semua agama.

"Tidak usah asosiasikan ini dengan kelompok tertentu. Kebiadaban ini musuh semua agama," ujar Jimly Asshiddiqie.

Jimly Asshiddiqie juga mendoakan agar seluruh jemaah Gereja Katedral Makassar bisa bersabar dalam menghadapi musibah tersebut dan percaya pada aparat yang bertanggung jawab.

"Kepada jemaah Gereja Katedral Makassar dan semua umat Kristiani di mana saja berada, kita doakan dapat brsabar menerima musibah ini, dan memberi kepercayaan kepada aparat yang bertanggung jawab mengenai hal ini untuk bertindak sebagaimana mestinya," tutur Jimly Asshiddiqie.

Baca Juga: Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral, Dewi Tanjung: Ini Dampak Buruk Berkembangnya Paham Radikalisme

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menuturkan bahwa pihak keamanan Gereja Katedral Makassar sempat menghalangi dua terduga pelaku aksi bom bunuh diri.

"Diperkirakan dua orang. Ada satu orang coba menerobos dihalangi pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam," kata Kombes E Zulpan di sekitar lokasi kejadian, Makassar.

Kombes E Zulpan menjelaskan, saat bom tersebut meledak, jemaah yang berada di sekitar lokasi kejadian menjadi korban. Satu pelaku masih sempat dikenali, sedangkan satu pelaku lainnya tubuhnya terhambur di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Kecam Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ferdinand Hutahaean: Surga Tak Terbuka Bagi Pembunuh

"Jemaah di luar kena. Ini masih dalam tahap pemeriksaan, sedang olah TKP, memang ditemukan ada potongan tubuhnya utuh, ada dikenali pelaku tersebut," kata Kombes E Zulpan.

Menurutnya, Tim Infus masih terus bekerja dan pihaknya pun masih melakukan pendalaman, karena di lapangan cukup banyak ditemukan potongan tubuh akibat ledakan.

"Kami masih melakukan pendalaman dulu, karena ini temuan di lapangan cukup banyak ditemukan potongan tubuh akibat ledakan tersebut. Semua bentuk tubuh memisah, jadi tidak dikenali. Tim Inafis masih bekerja," tutur Kombes E Zulpan.

Baca Juga: Minta Seserahan Rp5 Miliar pada Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting: Kalau Mau Sama Gue Syukur, Gak Juga Sok

Terkait jaringan teroris yang terlibat, Kombes M Zulpan mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan meminta masyarakat untuk tidak panik.

"Nanti disampaikan, masih dilakukan pendalaman. Lokasi kami amankan. Bagi masyarakat tidak perlu panik dan tidak mendekat ke TKP. Belum selesai olah TKP karena banyak sekali serpihan tubuh," kata Kombes E Zulpan.

Sementara ini dilaporkan, ada 14 korban luka-luka akibat bom bunuh diri tersebut, yang kini telah dirawat di tiga rumah sakit di Makassar.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah