PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin turut menanggapi peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Sebagai informasi, peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi pada hari Minggu, 28 Maret 2021 kemarin sekitar pukul 10.20 WITA.
Adapun lokasi tepat tempat terjadinya bom bunuh diri yakni di gerbang depan Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Aksi pengeboman bunuh diri dilakukan oleh dua orang pelaku dengan menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5894 MD.
Baca Juga: Temukan Bom dan Bahan Peledak Lainnya, Satu Terduga Teroris di Cibarusah Bekasi Diamankan Polisi
Baca Juga: Jalani Vaksinasi Kedua, Indro Warkop: Alhamdulillah Tidak Ada Efek Samping Mengganggu
Akibat peristiwa tersebut, kedua pelaku meninggal dunia di tempat dan sebanyak 19 orang masyarakat menjadi korban luka-luka.
Menanggapi hal tersebut, Ali Mochtar Ngabalin mengecam aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar.
"Teroris jalan mulus menuju Neraka Jahanam. Jalan setan penuh nafsu dan kedengkian," tutur Ali Ngabalin dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 29 Maret 2021.
TERORIS jln mulus menuju NERAKA JAHANAM. jln setan penuh NAFSU&KEDENGKIAN. wahai manusia tersesat kau sungguh sgt terhina di hdpan ALLAH SWT, kalian tlh mencederai ISLAM yg damai penuh toleran. wahai yg TERKUTUK kalian tlh mengotori wkt jelang NIFSU SYA'BAN.#BersatuMelawanTeroris pic.twitter.com/RYkLRRRIj0— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) March 28, 2021
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Masyarakat Harys Cerdas dalam Menyebarkan Informasi dan Bermedia
Selain itu, Ali Ngabalin juga menilai aksi pengeboman tersebut telah mencoreng citra dan nama baik Islam di mata publik.
"Wahai manusia tersesat, kau sungguh sangat terhina di hadapan Allah swt. Kalian telah mencederai Islam yang damai penuh toleran," kata Ali Ngabalin.
Tidak hanya itu, Ali Ngabalin juga mengungkap aksi pengeboman tersebut telah mengotori waktu menjelang Nifsu Syaban yang jatuh pada 28 Maret 2021.
"Wahai yang terkutuk, kalian telah mengotori waktu jelang Nifsu Syaban," ucap Ali Ngabalin.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Masyarakat Harys Cerdas dalam Menyebarkan Informasi dan Bermedia
Perlu diketahui, dua orang pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan pasangan suami istri.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Argo Yuwono dalam keterangan persnya.
"Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo, sebagaimana dikutip dari Antara.***