PR BEKASI – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menganalisa aksi teror bom bunuh diri di Depan Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.
Teddy Gusnaidi setidaknya memberikan dua analisa terkait kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Menurut Teddy Gusnaidi, pelaku bom bunuh diri tidak menyadari bahwa tas yang dibawanya berisi bom atar bisa dikatakan mereka dijebak.
“Analisis gue, Pelaku Bom bunuh diri itu tidak menyadari kalau ada bom di tas atau motornya. Mereka dijebak,” kata Teddy Gusnaidi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @TeddyGusnaidi, Senin, 29 Maret 2021.
Analisis gue, Pelaku Bom bunuh diri itu tidak menyadari kalau ada bom di tas atau motornya. Mereka dijebak. Kenapa? Karena kalau benar "Jihad" langsung masuk surga dan ketemu bidadari. Udah duluan pimpinan mereka yang "Jihad". Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati..— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 28, 2021
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Ternyata Pasangan Suami Istri, Argo Yuwono: Baru Nikah 6 Bulan
Baca Juga: Polda Jabar Terus Lakukan Koordinasi Evakuasi Warga di Sekitar Kilang Pertamina Indramayu
Teddy Gusnaidi menjelaskan alasan kenapa di setiap teror bom tidak dilakukan oleh para petinggi atau pimpinan teroris.
“Kenapa? Karena kalau benar "Jihad" langsung masuk surga dan ketemu bidadari. Udah duluan pimpinan mereka yang "Jihad". Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati,” ucap Teddy Gusnaidi.