“Siapa saja sih yang memelihara jejaring kebodohan maut ini? Tugas negara membongkar dan meringkus tengkuknya!” kata Budiman Sudjatmiko.
Ia juga menjelaskan, pada bagian akhir surat wasiat itu terlihat kalimat-kalimat yang selama ini beredar di media sosial.
“Di bagian akhir surat wasiat, teroris remaja ini menegaskan ideologi politiknya. Kalimat-kalimat yang juga berseliweran di media-media sosial tentang haramnya demokrasi dan Pancasila,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan hal yang bisa menjadi ancaman Indonesia akan kehilangan satu generasi.
Baca Juga: Produk Wajib untuk Studio Rekaman Sendiri di Rumah dengan Budget Terbatas
“Masalahnya bukan cuma kekerasan tapi juga ide di balik kekerasan dan ancaman 1 generasi yang hilang!” kata Budiman Sudjatmiko.
Sebelumnya, pada Rabu sore, 31 Maret 2021 terduga teroris berinisial ZA (25) memakai pakaian serba hitam hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kalasan Mabes Polri.
Terduga teroris itu sempat menodongkan senjata kepada aparat yang sedang bertugas.
Tak berselang lama, terduga teroris berjenis kelamin perempuan itu langsung dilumpuhkan aparat.***