Bongkar Isi Wasiat Terduga Teroris, Budiman Sudjatmiko Sebut Indonesia Terancam Kehilangan Satu Generasi

- 1 April 2021, 11:10 WIB
Pelaku teroris penyerangan Mabes Polri, ZA tinggalkan surat wasiat sebelum menjalankan aksi lone wolf.
Pelaku teroris penyerangan Mabes Polri, ZA tinggalkan surat wasiat sebelum menjalankan aksi lone wolf. /Twitter

PR BEKASI – Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi isi surat wasiat dari terduga teroris penyerangan Mabes Polri, ZA (25).

Menurut Budiman Sudjatmiko, isi surat tersebut menggambarkan kepadatan dan kepekatan pikiran di usia muda.

Hal tersebut disampaikan Budiman Sudjatmiko yang turut menggunggah isi surat wasiat ZA di Twitter @budimandjatmiko, pada Rabu, 31 Maret 2021.

Sangat mencintai dan membenci untuk hal-hal yang tak diketahui. Cara berpikirnya sederhana, juga kesimpulannya; dia harus mati bersama yang dibencinya. Karena yakin akan dapat surga,” kata Budiman Sudjatmiko, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya.

Baca Juga: Penerima Bansos Telah Meninggal Hingga Ada Penerima Ganda, Mensos Minta Pemerintah Daerah Evaluasi Data DTKS

Baca Juga: Kekerasan di Myanmar Semakin Meningkat, PBB Khawatirkan Perang Saudara dan Pertumpahan Darah Kembali Terjadi 

Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa jika isi surat itu menggambarkan cara berpikir sebagian generasi Indonesia.

Ya memang harus ‘bongkar mesin’ nih bangsa kita. Jangan sampai bonus demografi tapi defisit substansi,” ucap Budiman Sudjatmiko.

Budiman Sudjatmiko menuturkan bahwa kejadian teror beberapa hari ini membuat kaget lantaran pelakunya adalah anak muda.

Kejadian teror beberapa hari ini mengejutkan kita bukan karena kekerasannya tapi setelah mengetahui kenyataan pelakunya anak2 muda,” ucap Budiman Sudjatmiko.

Saya jadi kaget jangan-jangan kita selama ini kecurian sebuah generasi tanpa kita sadar,” ujar Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: Penerima Bansos Telah Meninggal Hingga Ada Penerima Ganda, Mensos Minta Pemerintah Daerah Evaluasi Data DTKS 

Budiman Sudjatmiko menjelaskan alur berpikir terduga teroris penyerangan Mabes Polri.

"Aku lebih tahu kebenaran dari kalian tapi kubuktikan hanya setelah kutinggalkan tempat palsu ini,” ujarnya.

Dan aku harus mendahului kalian karena aku yang menyiapkan segalanya saat kalian tiba. Sementara kita berpisah, kalian harus kurangi kepalsuan supaya kalian layak kujemput," ucapnya.

Budiman Sudjatmiko menyebutkan bahwa pelaku terduga teroris tersebut tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

Teroris remaja ini tak merasa berniat buruk. Dia merasa sangat mulia bahkan. Masalahnya adalah dia betul-betul menutup mata hati dan nalarnya,” ucap Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: Soroti Dua Kejanggalan Pengadilan Habib Rizieq, Munarman: Ini Bukan Perkara Hukum tapi Perkara Politik

Ia menyebutkan bahwa tugas pemerintah untuk menyelidiki hal ini.

Siapa saja sih yang memelihara jejaring kebodohan maut ini? Tugas negara membongkar dan meringkus tengkuknya!” kata Budiman Sudjatmiko.

Ia juga menjelaskan, pada bagian akhir surat wasiat itu terlihat kalimat-kalimat yang selama ini beredar di media sosial.

Di bagian akhir surat wasiat, teroris remaja ini menegaskan ideologi politiknya. Kalimat-kalimat yang juga berseliweran di media-media sosial tentang haramnya demokrasi dan Pancasila,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan hal yang bisa menjadi ancaman Indonesia akan kehilangan satu generasi.

Baca Juga: Produk Wajib untuk Studio Rekaman Sendiri di Rumah dengan Budget Terbatas 

Masalahnya bukan cuma kekerasan tapi juga ide di balik kekerasan dan ancaman 1 generasi yang hilang!” kata Budiman Sudjatmiko.

Sebelumnya, pada Rabu sore, 31 Maret 2021 terduga teroris berinisial ZA (25) memakai pakaian serba hitam hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kalasan Mabes Polri.

Terduga teroris itu sempat menodongkan senjata kepada aparat yang sedang bertugas.

Tak berselang lama, terduga teroris berjenis kelamin perempuan itu langsung dilumpuhkan aparat.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah