PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin geram dengan aksi terorisme yang telah terjadi dua kali dalam sepekan.
Penyerangan yang dimaksud Ali Ngabalin ialah aksi bom bunuh diri di Gerja Katedral Makassar dan serangan terhadap Mabes Polri Jakarta. Dalam dua penyerangan tersebut, seluruh pelaku aksi terorisme itu tewas di tempat.
Dua pelaku bom bunuh diri tewas akibat ledakan bom, sedangkan penyerang Mabes Polri tewas usai terkena tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh polisi guna melumpuhkan pelaku yang sedang melakukan serangan.
Terkait hal itu, Ali Ngabalin mengungkapkan tewasnya para pelaku terduga teroris dalam aksinya, merupakan sebuah kematian yang konyol.
Baca Juga: Cegah Aksi Teror di Jabar, Ridwan Kamil: Mari Saling Menjaga dan Melindungi Antar Umat Beragama
Baca Juga: Sebut Polisi Boleh Tembak Mati Teroris di Tempat, Eks Densus 88: Ini Bukan Pelanggaran HAM
Ali Ngabalin menyebut, para pelaku tidak akan mendapatkan surga yang mereka dambakan serta khayalkan selama ini sehingga berani melakukan aksinya itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Ali Ngabalin dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Rabu, 31 Maret 2021.
“Mati konyol! Kalian telah bertindak sebagai tuhan dan berhalusinasi paling benar untuk menemukan jalan surga,” kata Ali Ngabalin, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, Kamis, 1 April 2021.
MATI KONYOL. sekuat apapun jaringan&sebaran paham ekstrimisme&radikalisme, kalian tdk akan mungkin dpt menghancurkan negeri SERAMBI SURGA ini. Negara kt tdk akan terkalahkan dgn kelakuan biadab. kalian tlh bertindak sbg tuhan&berhalusinasi paling benar utk menemukan jln surga. pic.twitter.com/7zZdaNRLUc— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) March 31, 2021
Ali ngabalin menegaskan, NKRI tidak akan dapat dibinasakan oleh paham radikal dan ektrim manapun, karena negara ini merupakan bangsa yang kuat.
Baca Juga: Sumbar jadi Daerah Rawan Narkoba, Kepala BNNP: Data Nasional Tak Ada yang Bebas Narkoba
“Sekuat apapun jaringan dan sebaran paham ekstrimisme dan radikalisme, kalian tidak akan mungkin dapat menghancurkan negeri SERAMBI SURGA ini,” ucap Ngabalin.
“Negara kita tidak akan terkalahkan dengan kelakuan biadab,” sambungnya.
Sebelumnya, diketahui sebuah bom meledak di gerbang depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu pagi, 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.30 WITA.
Aksi tersebut merupakan aksi bom bunuh diri, diketahui eksekutor penyerangan tersebut dilakukan oleh dua orang pelaku.
Baca Juga: Kutuk Aksi Penyerangan Mabes Polri, Din Syamsudin: Terorisme Bertentangan dengan Agama Manapun
Usai penyelidikan, pihak kepolisian menyampaikan bahwa kedua pelaku berinisial L dan YSF merupakan sepasang suami-istri yang baru menikah sekitar enam bulan lalu.
Adapun penyerangan terhadap Mabes Polri, Jakarta, dilakukan seorang terduga teroris wanita berkerudung biru pada Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB.
Polisi menuturkan pelaku peneyrangan berinisial ZA (25) yang tewas usai terkena tembakan aparat tersebut, berideologi radikal ISIS.***