PR BEKASI - CEO dari Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, mengomentari pernyataan yang diberikan oleh mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman yang mencurigai bahwa aksi teroris sengaja dirancang secara khusus untuk menjatuhkan Islam.
Muannas Alaidid menyebut bahwa pada saat peristiwa tewasnya enam laskar FPI di KM 50, Munarman mengaku kalau para laskar tidak membawa senjata.
Muannas Alaidi melanjutkan, sebelumnya pun ada tudingan yang mengatakan ada pihak yang akan mengerahkan massa ke Glodok dalam aksi 18 Desember 2020, untuk membuat kerusuhan.
"Dulu sebut laskar FPI yang tewas ngaku tidak bawa senjata, sebelumnya tuding ada pihak yang bakal arahkan massa ke Glodok dalam aksi 1812 untuk buat kerusuhan," kata Muannas Alaidid, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 2 April 2021.
Baca Juga: Munarman Curigai Aksi Teror Dirancang Khusus, Muannas Bongkar Segala Kebohohannya
Akan tetapi, semua pernyataan tersebut terindikasi sebagai berita bohong atau hoaks.
Dia pun mengatakan bahwa, walaupun Munarman telah dilaporkan ke pihak Kepolisian tetapi proses hukum tersebut tidak pernah diproses.