Namun dirinya tidak menyangka ketika memasuki kelompok tersebut, sunnah-sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW justru tidak diterapkan.
"Ketika memasuki kelompok-kelompok tersebut malah menyimpan pemahaman-pemahaman yang menurut saya keluar dari pemahaman Ahlus-Sunnah wal Jama'ah," ucapnya.
"Mereka ini cenderung fatalistik dalam memahami agama," sambung Sofyan.
Artinya, ungkap Sofyan, terdapat bab-bab yang berkaitan dengan mengatur amalan hati yang mereka kesampingkan lalu mengedepankan dengan fiqihnya, terutama fiqih jihad.
Hal tersebutlah yang menurutnya membuat mereka jadi jahat karena di pikirannya sudah terdoktrin untuk perang, membunuh, dan dibunuh.
"Ajaran ini yang terus masuk tanpa kita mendapatkan pelajaran-pelajaran yang lain," tuturnya.
Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Denda Mudik 2021 Mencapai Rp100 Juta, Simak Faktanya
"Makannya mereka ini kebanyakan anti tasawuf, anti dengan aswaja, dan lain sebagainya," sambungnya.
Sofyan mengungkapkan dari hampir 4.000 teroris yang telah ditangkap, kebanyakan mereka tidak memiliki mazhab dan anti mazhab.