"Peristiwa itu harusnya monumental itu, namun peristiwa dikatakan monumental kalau berhubungan dengan urusan publik, karena ini republika sesuatu yang menyangkut kepentingan publik," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengaku tidak mengerti apa kepentingan publik dalam pernikahan Atta-Aurel sehingga harus dimuat beritanya di akun Twitter resmi Sekretariat Negara dan situs presiden.
Dirinya juga menyebut bahwa kehadiran orang nomor satu di Indonesia beserta pejabat tinggi lainnya dalam acara publik bisa berujung fatal, ditambah dengan maraknya aksi teroris belakangan.
"Ada presiden sekaligus menhan dan ketua MPR di sebuah acara perkawinan itu sangat berbahaya. Bila terjadi serangan teroris kan tiga petinggi negara itu bisa terancam," ucapnya.
Rocky Gerung kemudian menduga bahwa kehadiran mereka sekaligus untuk mempersiapkan sidang istimewa MPR untuk masa jabatan presiden tiga periode karena dimasukkan ke berita resmi negara.
"Jadi pasti ada sesuatu yang genting di situ tuh, kalau gak genting ya penting," tuturnya.
Baca Juga: Survei Etos Indonesia Institute: Tri Adhianto Paling Populer di Pilkada Bekasi 2024
Lebih lanjut, dirinya menyebut wajar jika saat ini banyak yang mengkritik kehadiran Jokowi dalam pernikahan tersebut.
"Indonesia dalam keadaan yang sulit, kesulitan ekonomi, kesehatan dan kekerasan terorisme tapi tiba-tiba ada berita nyempil dan itu melibatkan tiga pejabat tinggi negara itu, jadi sangat masuk akal orang mencibir kegiatan itu," ucapnya.