Yakin Akan Terjadi 'Bedol Desa' di Kubu Moeldoko, Pengamat: Parpol yang Dipilih Nanti Akan Sangat Diuntungkan

- 5 April 2021, 15:08 WIB
Pengamat Politik dari STISIP Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana memaparkan dua pilihan bagi kubu Moeldoko pasca hasil KLB ditolak Kemenkumham.
Pengamat Politik dari STISIP Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana memaparkan dua pilihan bagi kubu Moeldoko pasca hasil KLB ditolak Kemenkumham. /ANTARA

PR BEKASI - Pengamat Politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana memaparkan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi pasca hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara ditolak oleh Kemenkumham.

Harits Hijrah Wicaksana memaparkan bahwa kemungkinan ada dua pilihan bagi kubu Moeldoko, yaitu pilihan pertama akan terjadi "bedol desa" dengan bergabung ke partai politik lain, selain Partai Demokrat.

Sementara pilihan kedua, apabila amunisi dan sumber daya modal yang dimiliki cukup, maka kubu Moeldoko bisa mendirikan partai politik baru.

Namun, Harits Hijrah Wicaksana meyakini bahwa di dalam tubuh Partai Demokrat kubu Moeldoko akan terjadi "bedol desa", dengan bergabung ke partai politik lain.

Baca Juga: Sebut Berantas Teroris Sangat Mudah, Teddy Gusnaidi: Cuma Masalah Niat, Pola Kerja BNPT Harus Sama Seperti BNN

Baca Juga: Didesak Minta Maaf pada Jokowi, AHY: Kami Difitnah, Justru Kubu KLB yang Harusnya Minta Maaf karena Buat Gaduh

Baca Juga: Tak Kaget KLB Demokrat Ditolak, Margarito Kamis: Kalau Sampai Disahkan, Pemerintah Pasti Gunakan Hukum Rimba

"Kami yakin kubu Moeldoko akan terjadi 'bedol desa' dengan bergabung ke partai politik lain," kata Harits Hijrah Wicaksana di Lebak, Banten, Senin, 5 April 2021, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Meski demikian, Harits Hijrah Wicaksana juga memprediksi bahwa akan ada kader lainnya dari kubu Moeldoko yang akan kembali bergabung ke dalam Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x