Kritik Gus Yaqut yang Minta Tiap Acara Diisi Doa dari Semua Agama, Tere Liye: Jangan Lebay Sok Toleran

- 7 April 2021, 09:49 WIB
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas atau Gus Yaqut.
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas atau Gus Yaqut. /ANTARA/Anom Prihantoro

Menurutnya, hal semacam ini sudah menjadi tradisi Indonesia untuk saling menghormati dan sudah berlangsung lama.

"Hal ini sudah berlangsung lama. Tahu sama tahu, saling menghormati, dan saling menghargai," tuturnya.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Ingatkan Kasus Kematian Anak Akibat Covid-19 Seiring Mendikbud Izinkan PTM

Akan tetapi, ungkap Tere Liye, yang membuat ini menjadi polemik adalah ketika ada satu pihak yang memaksa, seolah-olah ingin terlihat toleran tapi malah terkesan berlebihan.

"Nah, yang repot itu, jika ada yang maksa. Biar super toleran, maka saat susunan acara berdoa, dia minta agama semua dibacakan doanya. Kan repot, buat apa?," ujarnya.

Tere Liye yakin hal tersebut hanya membuang-buang waktu saja, tidak efisien.

"Buang-buang waktu, lama padahal peserta sudah lapar pengen makan. Cukup satu saja yang mayoritas. Juga tidak perlu pula giliran, dll, biar adil, besok-besok agama lain doanya dibacakan. Buat apa sih?," ucapnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Dibuat Panik dan Geram, Rendy Ungkap Kehamilan Elsa di Depan Nino

"Karena jika di kantor itu mayoritas agama A, kita maksa baca doa agama B, agar seolah-olah toleran, itu jadinya tidak nyambung. Lagian, gaya banget pengen semua agama dibacakan semua doanya, memangnya peserta baca doa betulan? Itu kadang (maaf) cuma basa-basi doang. Tidak efisien, buang-buang waktu," sambung Tere Liye.

Maka dari itu Tere Liye menyampaikan, kalau kita minoritas di sebuah tempat, lantas doa yang dibacakan beda dengan agama kita, maka kita cukup diam saja tidak usah ikut berdoa.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x