Kritik Gus Yaqut yang Minta Tiap Acara Diisi Doa dari Semua Agama, Tere Liye: Jangan Lebay Sok Toleran

- 7 April 2021, 09:49 WIB
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas atau Gus Yaqut.
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas atau Gus Yaqut. /ANTARA/Anom Prihantoro

"Saat saya mengisi acara di Flores. Maka ketika susunan acara berdoa, yang dibacakan adalah doa agama Kristen. Saat saya mengisi acara di Bali, saat berdoa yang dibacakan adalah doa agama Hindu. Saat saya di Aceh, yang dibacakan adalah doa agama Islam," sambungnya.

Tere Liye yakin sudah sewajarnya perlakuan tersebut terjadi dan memang pantas, karena tergantung siapa mayoritas di tempat doa dibacakan.

Baca Juga: Moment Langka Pertemuan Ayu Ting Ting dengan Nagita Slavina di Pernikahan Atta-Aurel Jadi Sorotan Warganet

"Biasa saja dan memang begitulah bagusnya. Siapa yang mayoritas di sana, pas giliran baca doa, maka doa agamanya yang dibacakan," ucapnya.

Kadang yang unik, sambung Tere Liye, ia membuat acara di Jawa Barat namun doa yang dibacakan tetap doa Kristen, karena lembaga tempat acaranya berlangsung itu memang dimiliki oleh agama Kristen.

Tapi menurutnya, semuanya baik-baik saja, menerima dan tidak ada masalah.

"Tidak masalah. Toh saya ngisi acara literasi. Tidak ada urusannya dengan agama tempat itu mayoritas apa. Mereka tahu saya muslim, tapi pas doa, tetap pakai agama Kristen," ujarnya.

Baca Juga: Dukung Penuh Penanganan Darurat Banjir Bandang NTT, BNPB: Kita Pastikan Perawatan Kesehatan Maksimal

Bahkan saat mengisi acara di salah satu sekolah di Papua yang kebetulan pemiliknya adalah orang Islam, yang dibacakan, kata Tere Liye, tetap doa agama Islam.

"Saya ngisi acara di Papua, jika itu sekolah milik Muhammadiyah, yang dibacakan tetap doa agama Islam. Lagi-lagi welcome. Tidak masalah," ucapnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x