"Saya ingin pastikan apakah di situ atau bergeser sedikit. Kita lihat kurang lebihnya karena melihat daerah fisik pasti akan berbeda dengan masterplan, bahkan bisa sampai 200 persen salahnya," katanya.
Saat mengunjungi lokasi ibu kota baru nanti, lanjut dia, hal yang pertama kali akan dilakukan adalah memastikan deliniasi atau batasan ibu kota baru.
Baca Juga: Moeldoko Ramalkan Indonesia Mampu jadi Negara Maju pada 2045
Dimulai dari batasan 256 ribu hektar yang akan menjadi lokasi ibu kota baru, hingga deliniasi 5.600 hektar yang akan dibangun menjadi kawasan pemerintahan.
"Di titik 5.600 hektar tentu harus dihubungkan dengan dunia luar seperti Balikpapan dan Samarinda. Kita memastikan seluruh public utility seperti air, listrik infrastruktur dasar seperti jalan itu semua harus sudah bisa dibangun," katanya.
Kemudian, Suharso Monoarfa juga akan memastikan pembangunan bendungan yang kini tengah berjalan dan akan digunakan sebagai penyedia air bersih untuk kawasan Balikpapan, Samarinda, dan ibu kota baru nantinya.
Setelah itu, barulah pihaknya akan mengambil transmisi awal untuk power plan guna mewujudkan ibu kota baru yang environmentally friendly dan blue energy.
"Itu semua yang ingin kita pastikan, di detail plan sudah ada tapi kesaksian mata menjadi lebih penting bagi saya," katanya.
Suharso Monoarfa optimistis pembangunan istana negara bisa groundbreaking pada tahun ini dan pada tanggal 17 Agustus 2024, presiden bisa merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia di ibu kota baru.***