Selain itu, ia juga menyebut bahwa lokasi pemantauan hilal paling banyak ada di Jawa Timur dengan sekira 25 lokasi, disusul Jawa Barat sekira delapan lokasi, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Pantau Posisi Hilal Awal Ramadhan, Kemenag Bakal Siapkan 86 Lokasi".
Kamaruddin Amin lantas menuturkan, mengenai hasil pengamatan hilal atau rukyat hilal dan data hisab posisi hilal awal Ramadhan, akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
"Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Syakban 1442 H. Sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi Kementerian Agama RI," katanya, Kamis 8 April 2021.
Di sisi lain, berkaitan dengan sidang isbat awal Ramadhan, rencananya akan dihadiri oleh perwakilan Komisi VIII DPR, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia.
Kemudian, Bosscha Institut Teknologi Bandung, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Planetarium,Badan Informasi Geospasial, pejabat Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Selain itu, ahli falak dari organisasi Islam serta perwakilan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Washliyah juga dijadwalkan menghadiri sidang isbat.
"Ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang. Kami berharap ada di antara mereka yang bisa hadir secara langsung dalam proses sidang," ucap Kamaruddin Amin, sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari Antara.
Sedangkan untuk masyarakat, dapat menyaksikan siaran langsung sidang penetapan awal Ramadhan di TVRI, RRI, dan media sosial Kementerian Agama.