Network
PR BEKASI - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah membiarkan para BuzzerRp merajalela di Indonesia.
Haris Pertama juga mengatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan para BuzzerRp menghina dan memecah belah rakyat Indonesia.
"Selama saya menjadi Ketua Umum DPP KNPI, tidak akan pernah saya biarkan para BuzzerRP merajalela untuk menghina, memaki, serta memecah belah rakyat Indonesia!," kata Haris Pertama, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @knpiharis, Sabtu, 10 Maret 2021.
Lebih lanjut, Haris Pertama menegaskan bahwa selama dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum DPP KNPI, dia tidak akan pernah menarik laporan terhadap Abu Janda atau yang memiliki nama asli Heddy Setya Permadi.
"Selama saya menjadi Ketua Umum DPP KNPI, maka laporan DPP KNPI terhadap Heddy Setya Permadi 'Abu Janda' tidak akan pernah ditarik," ujar Haris Pertama.
Selama saya menjadi Ketua Umum DPP KNPI tidak akan pernah saya biarkan para BuzzerRP merajalela untuk menghina, memaki, serta memecah belah Rakyat Indonesia !!!— Haris Pertama (@knpiharis) April 9, 2021
Haris Pertama bahkan menantang pihak-pihak yang tak setuju dengan pernyataannya itu untuk melakukan kudeta padanya.
"Silakan lakukan kudeta terhadap saya, silakan keluarkan fitnah-fitnah terhadap diri saya, dan silahkan hancurkan saya. Saya yakin kebenaran akan menang!," kata Haris Pertama.
Haris Pertama pun mengungkapkan, meski kini akun Twitter Abu Janda hilang , tapi dia akan tetap mencari ke mana pun Abu Janda pergi.
"Heddy Setya Permadi 'Abu Janda' akun Twitter sudah tidak aktif. Ke mana pun kau menghilang, hukuman untuk kejahatan yang kau lakukan harus bisa ditegakkan. POLRI PRESISI @DivHumas_Polri @CCICPolri harus bisa menegakkan keadilan hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. #TangkapAbuJanda," tutur Haris Pertama.
Baca Juga: Bantah Rumor TMII Akan Dikelola Keluarga Jokowi, Moeldoko: Itu Pandangan Primitif!
Sebelumnya, Ketua DPP KNPI Wellem Ramandei juga mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti proses hukum kasus dugaan rasis yang dilakukan Abu Janda terhadap aktivis HAM Natalius Pigai.
Wellem Ramandei menjelaskan bahwa sikap rasis di dalam diri seseorang akan sulit dihapus, karena sudah menjadi bagian dari karakter seseorang.
Oleh karena itu, sebagai organisasi kepemudaan yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan persatuan, pihaknya berharap aparat kepolisian tidak ragu menindaklanjuti laporan mereka.
"Saya percaya, aparat hukum akan bertindak adil dan jika terbukti bahwa cuitan itu bernada rasis, maka polisi tidak perlu pandang bulu dalam menegakkan hukum di negeri ini," kata Wellem Ramandei, 12 Februari 2021.
Namun, sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait kasus Abu Janda tersebut.
Sementara itu, pada Selasa, 9 Februari 2021 lalu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bahwa kasus Abu Janda masih dalam proses penyidikan dan akan diproses sebagaimana hukum yang berlaku.***
