"Namun berapapun jumlahnya kami akan berupaya mengevakuasi agar warga tidak lagi dicekam rasa ketakutan, apalagi dua orang yang menjadi korban adalah guru yang sudah cukup lama mengabdi di daerah itu," katanya.
Kapolda Papua mengaku, selain berencana mengevakuasi warga juga akan dilakukan penegakan hukum kepada para pelaku penembakan yang juga anggota KKB.
Baca Juga: Sambangi Cholil Nafis, Komisaris Pelni Minta Maaf terkait Pembatalan Kajian karena Dinilai Radikal
“Satgas Nemangkawi akan melakukan pengejaran dan penindakan atau penegakan hukum," kata Mathius Fakhiri.
Dirinya mengungkapkan satu pleton Brimob akan dikirim ke Beoga untuk memperkuat personil yang ada.
Terkait informasi lapangan terbang Beoga yang dikuasai KKB, Mathius Fakhiri menyatakan akan dilakukan pembersihan.
"Karena itu satuan lain seperti Polsek, Koramil dan Satgas Pamrahwan fokus pada pengamanan saja dan tidak terpancing untuk melakukan pengejaran,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna meminimalisir korban karena bisa saja itu trik KKB hingga menyebabkan jatuhnya korban dan mendapat tambahan amunisi dan senjata api.
KKB sejak Kamis, 8 April 2021 melakukan aksi penembakan hingga menewaskan dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Randen.