Iris mengatakan, di Brasil hasil uji menunjukkan angka 50.4 persen atau 50.3 persen untuk vaksin Sinovac.
"Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kami tidak terlalu lihat merek lagi saat ini," ujar Iris Rengganis.
Baca Juga: Polisi Jangan Coba-coba Loloskan Kendaraan Mudik Lebaran, Siap-siap Kena Sanksi Dua Kali Lipat!
Lebih lanjut, kata dia, hal paling penting adalah vaksin sudah ada dan aman. Soal efektivitas, menurutnya, tak perlu jadi soal yang kemudian jadi keributan.
"Nanti masalah efektivitas kan sambil berjalan. Kalau perlu nanti diulang, jadi enggak perlu diributkan," katanya.
"Yang penting dari WHO sudah lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaskin," sambungnya.
Di samping itu, efikasi vaksin tidak memiliki dampak bagi kesehatan. Ia juga menyebut kalau efikasi tidak meracuni penerima vaksin.
Menurutnya, tiap negara memiliki efikasinya tersendiri terhadap vaksin, jadi tidak bisa dibandingkan.***