"Kedua, yang mesti diperhatikan Pak Jokowi, tentu Pak Jokowi punya visi, misi, dan target, hendaknya evaluasi berbasis itu, akan sangat baik kalau masukannya dari beragam pihak," kata Mardani Ali Sera.
Pasalnya, Mardani Ali Sera khawatir bahwa sebetulnya menteri yang diganti itu sedang membangun pondasi yang kuat untuk kemajuan ke depannya.
"Saya khawatir nanti menteri yang diganti adalah mereka yang sebetulnya sedang membangun pondasi yang kokoh, kadang-kadang untuk membangun gedung 5 lantai dengan 10 lantai itu berbeda," kata Mardani Ali Sera.
"Misal, menteri ini sudah membangun pondasi untuk 10-20 lantai, makanya belum kelihatan satu batu-bata pun yang naik. Mungkin tidak populer, tapi tetap bekerja dengan sangat keras," sambungnya.
Oleh karena itu, Mardani Ali Sera mengingatkan Jokowi agar jangan sampai ada politik dagang sapi dalam memutuskan reshuffle kabinet.
"Jadi jangan sampai ada politik dagang sapi, betul-betul kinerja, komitmen, integritas, kapasitas, moralitas, intelektualitas, yang jadi perhatian Pak Jokowi," ujar Mardani Ali Sera.
Terakhir, Mardani Ali Sera menegaskan bahwa PKS tetap akan bertindak selaku oposisi, dan mempersilakan Jokowi melakukan reshuffle kabinet, asalkan hasilnya bermanfaat bagi kepentingan rakyat.
"Ketiga, kami PKS tetap menegaskan diri sebagai oposisi. Oleh karena itu, monggo Pak Jokowi reshuffle tapi pastikan hasil reshufflenya bermanfaat bagi rakyat, bagi percepatan penanganan Covid-19, perekonomian yang kian membaik, kian adil, lingkungan yang kian terjaga, dan yang utama adalah rakyat merasa negara hadir di negeri ini," tutur Mardani Ali Sera.***