Jika PKS Ditawari Jokowi Gabung Koalisi Pemerintahan, Mardani Ali: Kami Mengucapkan Terimakasih

- 17 April 2021, 02:42 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera suara jika Presiden Jokowi menawari partainya untuk bergabung koalisi pemerintahan kabinet Indonesia maju.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera suara jika Presiden Jokowi menawari partainya untuk bergabung koalisi pemerintahan kabinet Indonesia maju. /Instagram/@mardanialisera

PR BEKASI - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera angkat suara jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawari partainya untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan dan masuk ke Kabinet Indonesia Maju.

Respons Mardani Ali cukup mengejutkan, dirinya mengaku akan berterima kasih jika Jokowi menawari hal tersebut.

"Kami mengucapkan terimakasih matur nuwun, kalau pak Jokowi mengundang," kata Mardani Ali seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu, 17 April 2021.

Baca Juga: Respons Larangan Mudik 2021, Doni Monardo Ungkap Tak Ingin Pertemuan Silaturahmi Berakhir Tragis

Namun ucapan terimakasihnya tersebut bukan bermaksud untuk bergabung, melainkan berterimakasih karena Jokowi telah percaya dengan mengundang PKS.

Mardani Ali beserta PKS mengaku akan tetap menjadi oposisi karena menurutnya posisi mereka penting untuk membela kepentingan rakyat.

"Kami akan mengatakan, kami istiqomah oposisi karena perlu ada penyeimbang agar pak Jokowi ada yang mengingatkan dan agar kepentingan rakyat ada yang menjaga," ucapnya.

Baca Juga: Istikamah Oposisi Meski Ditawari Kursi Menteri, Mardani Ali Sera: Agar Pak Jokowi Ada yang Mengingatkan

Lebih lanjut, Mardani Ali juga berkomentar terkait desas-desus PAN yang notabenenya lebih ke kubu oposisi namun dikabarkan akan masuk ke koalisi pemerintahan dan bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju.

"Kami monggo, setiap partai punya kebijakan dan strategi masing-masing, walaupun kami menyerukan bukan cuman buat PAN tetapi buat banyak partai bahwa oposisi itu mulia, oposisi itu perlu, dan oposisi itu bikin demokrasi sehat juga," katanya.

Mardani Ali pun kemudian meminta Jokowi agar sebaiknya mengikuti reformasi birokrasi, yakni miskin struktur namun kaya fungsi.

"Tidak perlu banyak-banyak yang di pemerintahan. Karena di pemerintahan itu udah punya kekuasaan, udah punya anggaran, udah punya ASN, udah punya aparat, dan semuanya," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Sabtu, 17 April 2021, Program Unggulan Berbagi Keceriaan Ramadhan 1442 H

Maka dari itu, Mardani Ali meminta partai politik yang bergabung dengan koalisi pemerintahan cukup satu atau maksimal dua saja.

Akan tetapi, terlepas dari desas-desus beragam partai yang akan diundang ke koalisi pemerintahan, Mardani Ali menegaskan bahwa Jokowi memegang peranan penting dalam hal ini.

Jika Jokowi, kata Mardani Ali, ingin menjaga demokrasi, maka seharusnya koalisi dan oposisi dibuat seimbang.

Baca Juga: Tutup Pintu Rumah Anda Rapat-rapat! Yusri Yunus Ingatkan Bahaya Modus Penggerebekan oleh Oknum Polisi

"Jadi tetap, sebetulnya pak Jokowi kata kuncinya, kalau pak Jokowi ingin husnul khotimah, enakan ada koalisi dan oposisi yang jauh lebih seimbang, dan itu sehat buat 2024 karena ada kontestasi karya dan gagasan," tutup Mardani Ali.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tawaran resmi yang masuk ke partainya berkaitan dengan hal tersebut.

Saleh menjelaskan, apabila memang PAN diberikan tawaran untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju, maka ada beberapa hal yang akan disiapkan. Pertama, PAN akan mengapresiasi tawaran itu dengan cara membahasnya secara serius.

Kedua, PAN akan mencari sosok kader yang pas dan cocok pada posisi yang ditawarkan dan yang ketiga, Saleh menjelaskan, nama-nama yang sudah disiapkan akan dikirim ke Presiden Jokowi.

Namun demikian, Saleh mengatakan, PAN saat ini masih dalam posisi menunggu.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah