PR BEKASI - Menjelang reshuffle kabinet jilid II, jajaran pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa hari yang lalu menyambangi markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, tindakan PPP untuk menyambangi PKS yang notabenenya adalah partai oposisi tersebut telah mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
DIa berpendapat bahwa pertemuan tersebut juga ada kaitannya dengan sikap pemerintahan saat ini yang terkesan tidak pro kepada politik Islam.
"Saya melihat bahwa baik PPP maupun PKS itu mengalami dilema sebagai partai berbasis Islam. Menganggap bahwa secara umum sebetulnya kekuasaan ini memusuhi politik Islam," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat, 16 April 2021.
Karena itu, sambung Rocky Gerung, mereka mulai sadar bahwa partai Islam di koalisi pemerintahan hanya sebagai hiasan dan dimanfaatkan saja.
"Dia hanya dimanfaatkan supaya ada portofolio Islam di dalam kabinet tapi basisnya kan gak begitu itu. Jadi ini semacam dressing dari salad yang sebetulnya isinya diracik bukan dengan keinginan dari partai-partai Islam itu," ungkapnya.
Baca Juga: Waspada Imun Melemah, Ini 6 Tips Mudah Memperkuat Imunitas Selama Puasa di Masa Pandemi Covid-19
Jadi, kata Rocky Gerung, partai Islam di dalam koalisi pemerintahan sebenarnya hanya berperan sebagai pelengkap saja.