Tolak Pembangunan Bendungan Bener, Belasan Ibu-ibu Desa Wadas dan Mahasiswa Ditangkap TNI-Polri Bersenjata

- 25 April 2021, 15:57 WIB
Bentrok warga Wadas, Purwokerto, Jawa Tengah dengan aparat TNI-Polri bersenjata yang memaksa masuk desa demi memasang patok untuk rencana Bendungan Bener.
Bentrok warga Wadas, Purwokerto, Jawa Tengah dengan aparat TNI-Polri bersenjata yang memaksa masuk desa demi memasang patok untuk rencana Bendungan Bener. /Twitter/@walhinasional

PR BEKASI – Bentrok terjadi antara warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah dengan sejumlah TNI dan Polisi bersenjata yang memaksa masuk ke dalam desa.

Bentrok terjadi pada Jumat, 23 April 2021 siang. Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter Walhi, kronologis kejadian bermula sekitar jam 11 siang ketika aparat TNI dan Polri datang ke Desa Wadas.

Diketahui apparat datang dengan beberapa mobil, salah satu mobil bermuatan banyak petugas.

Baca Juga: Beredar Unggahan Instagram Presiden 'Copy Paste' Caption, Warganet: Pak Jokowi Butuh Admin Baru? 

Kedatangan aparat TNI dan Polisi tersebut terkait rencana sosialisasi pemasangan patok pertambangan andesit yang masih satu proyek dengan proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bener.

Ternyata mobil tersebut tidak hanya berisikan aparat saja, tetapi juga beberapa senjata.

Sesampainya di lokasi, aparat diadang oleh warga Desa Wadas yang tidak setuju dengan pembangunan tambang andesit tersebut karena penambangan tersebut ilegal dan akan merusak lingkungan.

Warga Desa Wadas menghalangi jalan masuk aparat dengan menggunakan batang pohon.

Baca Juga: Sambangi Serambi Mekkah, AHY Sampaikan Bela Sungkawa kepada Korban KRI Nanggala-402 Asal Aceh 

Tetapi pihak aparat tetap memaksa masuk, dengan gergaji mesin, aparat memotong batang pohon yang menghalangi jalan.

Warga pun tidak melakukan perlawanan dan hanya duduk teratur sambil mengucapkan selawat serta berzikir.

Tetapi aparat tetap memaksa masuk menggunakan kekerasan.

Dari salah satu video yang beredar, salah satu warga, seorang wanita yang berusaha berbicara baik-baik dengan aparat, justru malah ditarik. Beruntung berhasil diselamatkan oleh ibu-ibu yang lain.

Baca Juga: Peringati Hari Jadi Kota, Pemkot Depok Gratiskan Pelayanan Persalinan 

Warga lain yang membantunya pun ditarik. Aparat juga mendorong dan memukul warga, yang mayoritas merupakan ibu-ibu yang sedang duduk paling depan sambil berselawat.

Sekitar pukul 11.30 terjadi bentrokan, warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditarik dan ditangkap secara paksa oleh aparat TNI dan kepolisian.

Kemudian aparat menembakkan gas air mata sehingga warga mundur berhamburan. Sejumlah aktivis hukum dan lingkungan pun ditangkap atas aksi arogan aparat.

Salah satunya Julian, PBH LBH Yogyakarta selaku kuasa hukum warga Desa Wadas. Julian ditangkap sekitar pukul 11.47 setelah dikerubungi polisi hingga akhirnya ditarik paksa dengan cara dijambak.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Resmi Dinyatakan Tenggelam, Jokowi: Mereka Patriot Terbaik Penjaga Kedaulatan Negara 

Kejadian ini membuat 11 orang ditangkap dan dibawa ke Polsek Bener yang kemudian dipindahkan ke Polres Purworejo.

Dua di antaranya merupakan pendamping hukum dari LBH Yogyakarta. Sementara warga lain mengalami luka-luka.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah