Pengamat Sebut Tenggelamnya KRI Nanggala karena Kelebihan Muatan, TNI AL: Sama Sekali Tidak Benar

- 27 April 2021, 16:24 WIB
TNI AL membantah tudingan tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 karena kelebihan muatan.
TNI AL membantah tudingan tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 karena kelebihan muatan. /Twitter/@GNFI via Google

PR BEKASI - TNI Angkatan Laut (AL) membantah kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali kelebihan muatan karena mengangkut 53 personel.

Hal tersebut disampaikan Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali saat jumpa pers, di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 27 April 2021.

"Kapal selam ini disebut kelebihan muatan oleh pengamat, sama sekali tidak benar dan tidak berdasar. Mungkin, pengamat itu belum pernah mengawaki kapal selam," kata Muhammad Ali dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: 4 Hikmah Penting Malam Nuzulul Quran yang Jatuh pada 17 Ramadhan, Umat Islam Jangan Lewatkan

Dia menjelaskan, berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI AL itu biasanya mengangkut 50 personel.

"Bahkan, kalau penyusupan kita bawahi plus satu regu pasukan khusus, Jadi, satu regu itu sekitar 7 orang, sehingga totalnya 57 personel," ujar Ali lagi.

Sedangkan saat kejadian tenggelamnya KRI Nanggala hanya mengangkut 53 personel.

Baca Juga: Hampir Debut Jadi Anggota Boyband, Pria Asal Rusia Ini Memohon kepada Juri dan Penonton untuk Tidak Memilihnya

Selain itu, saat kejadian, kapal selam buatan Jerman itu hanya membawa tiga torpedo, padahal kapal selam ini bisa membawa delapan torpedo.

"Jadi pernyataan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan itu sama sekali tak berdasar. Dan mungkin belum berpengalaman. Ini kami sudah berlayar bertahun-tahun dan tidak pernah ada masalah," kata Ali.

Terkait adanya pernyataan bahwa KRI Nanggala hanya bisa mengangkut 33 personel, menurut Ali, angka 33 itu adalah jumlah tempat tidur KRI Nanggala-402.

Baca Juga: UAS Ajak Masyarakat Donasi Beli Kapal Selam, Taufik Damas: Bagi Saya Tidak Normal

"Dibuat dari Jerman memang 33 tempat tidur. Sedangkan jenis kapal selam 209 ada berbagai jenis," katanya menambahkan.

Sedangkan di KRI Nanggala-402 saat tenggelam ada 53 awak. Mereka juga terbagi tiga sif. Oleh karena itu, jumlah tempat tidurnya berjumlah 33.

"Ada tiga shift dan berjaga tempat tidurnya berbagi. Itu jumlah tempat tidur bukan kelebihan muatan," kata Ali.

Baca Juga: Viral, Anak Ojol Keracunan Makanan hingga Tewas Usai Santap Takjil dari Orang Misterius

Diketahui bahwa kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu, 21 April 2021.

Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

Pada Minggu, 25 April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam) di kedalaman 838 meter, dan 53 awak KRI Nanggala dinyatakan gugur.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah