Media Korsel Ungkap Kejanggalan pada Insiden KRI Nanggala-402, Mulai dari Usia Kapal hingga Diduga Overload

- 27 April 2021, 17:27 WIB
Media asing asal Korea Selatan, Hankook Ilbo menyoroti beberapa hal janggal dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Media asing asal Korea Selatan, Hankook Ilbo menyoroti beberapa hal janggal dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. /

PR BEKASI – Media asing asal Korea Selatan, Hankook Ilbo mengungkapkan beberapa hal yang janggal dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Menurut Chan Yu Go yang merupakan koresponden Hankook Ilbo di Jakarta, letak kedalaman ditemukannya KRI Nanggala-402 tersebut cukup mencurigakan.

Pasalnya, kapal selam tersebut diketahui hanya mampu menyelam hingga 150-200 meter di bawah permukaan laut.

Baca Juga: Badan Antariksa China Klaim Temukan Kehidupan Alien di Luar Bumi, Masyarakat Mulai Curiga

Sementara itu, KRI Nanggala-402 ditemukan jauh di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

“Kapal selam ini hanya bisa menyelam hingga 150-200 meter, tapi malah ditemukan di kedalaman 838 meter,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Hankook Ilboo.

Chan Yu Go menduga kapal selam yang dibuat pada 1978 oleh perusahaan asal Jerman tersebut sudah cukup tua sehingga seharusnya tidak digunakan kembali.

Baca Juga: Baznas Kabupaten Bekasi Umumkan Besaran Zakat Fitrah Tahun Ini, yaitu Rp35 Ribu atau 3,5 Liter Beras

Hal tersebut dikarenakan umur maksimal sebuah kapal selam dapat digunakan hingga 25 tahun setelah pembuatan.

“Sebuah kapal selam maksimal dapat digunakan hingga 25 tahun, sementara KRI Nanggala-402 sudah berumur 41 tahun,” katanya.

Yang lebih mengejutkan, dirinya mengatakan KRI Nanggala-402 terakhir kali melakukan perawatan kapalnya pada 2011 lalu di Korea Selatan.

Baca Juga: Doktor Lulusan Swedia Mundur dari BUMN Usai Dituding Dukung ISIS, Begini Pendapat Rocky Gerung

Padahal, seharusnya sebuah kapal selam menjalani perawatan kapal paling lama enam tahun sekali untuk tetap dapat berlayar secara optimal.

“Kapal selam ini terakhir kali melakukan perawatan di Korea Selatan pada sepuluh tahun yang lalu oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering,” katanya.

Tak sampai disitu, Chan Yu Go mengatakan bahwa jumlah awak kapal selam yang berada dibawa KRI Nanggala-402 saat tenggelam telah melampaui kapasitas (overload).

Baca Juga: Kepala BIN Papua Gugur Ditembak Mati Anggota KKB, Haris Pertama: Tangkap Hidup atau Mati!

“Kapal selam ini seharusnya hanya bisa diisi maksimal hingga 43 awak saja. Tepi faktanya, kapal selam ini membawa 53 awak saat tenggelam,” katanya.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang pada Rabu, 21 April 2021 di sekitar perairan utara Bali saat melakukan latihan.

Namun, pada pada Minggu, 25 April 2021, TNI telah memastikan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam.

Baca Juga: Inspirasi Menu Berbuka dengan Roti Maryam, Mudah Dibuat Tanpa Menggunakan Mixer dan Tanpa Oven

TNI menyampaikan hal tersebut setelah KRI Rigel berhasil mendeteksi keberadaan KRI Nanggala-402 di dasar laut yang diketahui telah terbelah menjadi tiga bagian.

Saat ini, TNI bersama tim gabungan dari berbagai instansi terkait dan berbagai negara masih terus melakukan upaya operasi pengangkatan puing-puing kapal selam tersebut.

Beberapa negara yang ikut serta dalam operasi pengangkatan kapal selam tersebut antara lain Singapura, Malaysia, Australia, India, dan Amerika Serikat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Hankook Ilboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah