Tak Seperti Wapres, Gus Yaqut Tegaskan Tak Ada Dispensasi Mudik untuk Santri: Bahaya Lebih Besar Mengancam

- 28 April 2021, 17:28 WIB
Menteri Agama, Gus Yaqut menegaskan bahwa tidak ada keistimewaan mudik bagi santri seperti yang sempat diminta oleh Wapres Ma'ruf Amin.
Menteri Agama, Gus Yaqut menegaskan bahwa tidak ada keistimewaan mudik bagi santri seperti yang sempat diminta oleh Wapres Ma'ruf Amin. /Antara

PR BEKASI - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan dispensasi khusus kepada santri dalam kebijakan pelarangan mudik lebaran 2021.

Penegasan Gus Yaqut tersebut nampak bertentangan dengan permintaan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu yang meminta adanya keistimewaan bagi santri agar dapat mudik.

Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, 28 April 2021.

Baca Juga: Terkejut Atas Penangkapan Munarman, Mardani: Selama Ini Dia Punya Komitmen Membangun Keislaman dan Kebangsaan 

"Hukum mudik adalah sunnah, sementara menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan adalah wajib. Untuk itu peniadaan mudik ini adalah upaya pemerintah dalam melindungi warga dari COVID-19," ujar Gus Yaqut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Sebelumnya, permintaan soal dispensasi mudik khusus santri tarik ulur.

Namun ada pihak yang meminta dispensasi mudik bagi para santri dan tak sedikit yang menolak karena khawatir penyebaran Covid-19 semakin masif.

Menag Gus Yaqut mengatakan bahwa kebijakan larangan ini tidak mudah diterima oleh kalangan pesantren.

Baca Juga: Bangun Kedekatan dengan Fans, Ilkay Gundogan Kirim Ribuan Makanan untuk Panti Asuhan di Jakarta 

Biasanya jelang Hari Raya Idul Fitri, rata-rata pondok pesantren telah mengakhiri masa pembelajarannya.

Maka dari itu, Yaqut meminta para pengurus pondok pesantren agar menahan para santri karena semuanya demi keselamatan bersama dari ancaman virus mematikan tersebut.

"Untuk itu kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri maupun orang tua santri untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan virus COVID-19," ungkapnya.

Menurut Menag Gus Yaqut, mudik bagi santri bukanlah persoalan ringan.

Baca Juga: Perintahkan Jajaranya Kejar Kelompok KKB Papua, Kapolri: Negara Tidak Boleh Kalah 

Di tengah pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya terkendali saat ini, dibutuhkan kontrol ketat dalam pelaksanaan di lapangan.

Apabila diperbolehkan untuk mudik maka akan ada jutaan pergerakan santri ke berbagai daerah.

Tentu tidak akan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang selalu digaungkan dalam menekan penyebaran COVID-19.

"Pergerakan jutaan santri ke berbagai daerah dalam waktu hampir bersamaan sangat rawan memunculkan klaster-klaster baru penularan virus," ucap Gus Yaqut.

Baca Juga: Rencanakan Akuisi Arsenal, Bos Spotify Gandeng 3 Legenda Klub demi 'Serobot' dari Keluarga Stan Kroenke  

"Bahaya lebih besar pun mengancam jika sampai rumah, virus itu turut memapar para anggota keluarganya," ujarnya.

Dengan tak ada dispensasi mudik ini, Kemenag akan terus menyosialisasikan kepada kalangan pondok pesantren dan pemerintah daerah agar satu suara dalam pelarangan ini.

"Di pondok itu juga tidak kurang berkahnya dengan meningkatkan amaliah, belajar dan mengaji. Sebab itu, mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi," kata Gus Yaqut.

"Silaturahmi, sungkem di Hari Raya Idul Fitri juga bisa dilakukan melalui virtual tanpa mengurangi makna," sambungnya.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x