Ahmad Sahroni juga meminta para personel keamanan tidak terprovokasi dengan aksi-aksi yang dilancarkan KKB dan tetap fokus menjalankan tugasnya dalam menumpas kelompok tersebut.
Menurutnya, pembunuhan perwira tinggi TNI dan anggota Brimob Polri merupakan tindakan provokasi dari KKB di Papua, sehingga TNI-Polri harus pintar-pintar untuk menumpas kelompok tersebut.
"Jangan sampai kita terprovokasi melakukan serangan membabi buta yang justru kelompok ini harapkan untuk mendiskreditkan kita di mata dunia," ujar Ahmad Sahroni.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan bahwa bersikap tegas terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bukan perbuatan yang melanggar HAM, mengingat sudah banyak korban jiwa akibat KKB.
Bambang Soesatyo menuturkan, negara berkewajiban merespons dengan tegas aksi KKB yang selama ini selalu memerangi negara.
Hal itu bisa dilihat dari adanya insiden pembunuhan Kabinda Papua, sejumlah prajurit TNI-Polri, warga sipil, hingga pembakaran sekolah, rumah, dan properti lain milik masyarakat.
"Kalau sekarang negara mau bertindak tegas, apakah itu melanggar HAM? Ini bukan soal pengabaian HAM. Ini soal keselamatan rakyat. Memangnya para pembunuh rakyat itu peduli HAM?," kata Bambang Soesatyo.
Bambang Soesatyo juga menegaskan bahwa dirinya siap bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI, dengan menumpas habis KKB di Papua.