Kawah Sileri Dieng Alami Erupsi Freatik, BPBD Banjarnegara Imbau Langkah Antisipasi

- 30 April 2021, 04:49 WIB
Kawah Sileri kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah diinformasikan mengalami erupsi freatik. BPBD Banjarnegara imbau langkah antisipasi.
Kawah Sileri kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah diinformasikan mengalami erupsi freatik. BPBD Banjarnegara imbau langkah antisipasi. /ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara

PR BEKASI – Kawah Sileri di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah diinformasikan mengalami erupsi freatik.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah erupsi freatik tersebut terjadi pada Kamis, 29 April 2021 pukul 18.25 WIB.

Erupsi tersebut telah menyebabkan lontaran material sampai sejauh 200-400 meter ke arah selatan, timur, dan barat.

Baca Juga: IPB University Berhasil Kembangkan Teknologi Biointensif Padi, Produksi Meningkat Meski Minim Pupuk

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis, 29 April 2021.

“Telah terjadi erupsi dengan jenis erupsi freatik di Kawah Sileri, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Diketahui, erupsi freatik Kawah Sileri tersebut tidak menimbulkan korban jiwa baik korban meninggal maupun korban luka.

Baca Juga: Kenapa Sering Merasa Lelah Padahal Tidak Melakukan Apa-apa? Ternyata Ini Alasannya

Namun, erupsi Kawah Sileri tersebut telah menyebabkan satu motor terguyur cipratan lumpur dari kawah.

“Korban jiwa nihil, hanya ada satu motor dan satu mobil terkena lumpur namun pengemudinya selamat dan dalam kondisi baik,” katanya.

Masyarakat di kawasan Dataran Tinggi Dieng diminta untuk tidak melintas di sekitar Kawah Sileri hingga kondisinya memungkinkan.

Baca Juga: Jabar Tolak Ukur Pengendalian Mudik Lebaran 2021, Menhub Budi: Unsur Pusat dan Daerah Harus Terus Koordinasi

“Untuk sementara waktu kami menghimbau tidak melintas, hal ini dimaksudkan sebagai langkah antisipasi,” kata BPBD Banjarnegara.

Sementara itu, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) erupsi freatik Kawah Sileri tersebut disebabkan oleh kelebihan tekanan dan aktivitas permukaan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala PVMBG, Andiani dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 30 April 2021.

“Erupsi yang terjadi bersifat freatik tidak didahului oleh kenaikan gempa-gempa vulkanik secara signifikan yang menandakan tidak ada suplai magma ke permukaan,” katanya.

Selama proses pemantauan oleh PVMBG pada periode 1 Januari 2021 hingga 29 April 2021, Kawah Sileri terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Sanksi Bila Pemudik Lolos hingga Kampung Halaman, Isolasi di Rumah Angker Salah Satunya

Baca Juga: Minta Masyarakat Jaga Tren Penurunan Covid-19, Ridwan Kamil: Yuk Jaga dengan Tidak Mudik Lebaran 2021

Asap Kawah Sileri berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal setinggi 1—70 meter dari dasar kawah.

PVMBG juga merekam aktivitas gempa di kompleks gunung api Dieng selama periode tersebut, yakni 30 kali gempa tornillo, 147 kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa terasa, 31 kali gempa tektonik jauh, dan 48 kaki gempa vulkanik dalam.

Selain itu, terekam pula satu kali gempa letusan dengan amplitudo maksimum 42,7 milimeter dan lama gempa 108,15 detik saat erupsi kemarin

“Erupsi hanya berlangsung singkat tidak diikuti kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar,” kata Andiani.

Meskipun kemarin mengalami erupsi freatik, tingkat aktivitas Kawah Sileri saat ini masih berada pada Level I atau normal.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x