Menurut Muannas Alaidid, apa pun motifnya, perbuatan kekerasan para pelaku teror tetap tidak bisa ditoleransi. Sehingga sudah selayaknya masyarakat mendoakan TNI-Polri yang bertugas di medan perang.
"Mau motifnya bela agama/merdeka, tidak bisa. Lihat perbuatan mereka, tinggalkan LSM sok humanis penjual HAM, doakan TNI-Polri yang tugas di sana menang di medan perang," kata Muannas Alaidid.
Muannas Alaidid lantas menyoroti tindak kekerasan KKB di Papua, salah satunya membunuh 12 warga dan membakar sekolah di Papua.
"Tahun lalu entah berapa yang belum tercatat, korban teror KKB. Bukan demi NKRI, tapi tawaran beasiswa sekolah di luar dan bantuan dolar, banyak LSM sok humanis menikmati isu separatis, makanya menolak ditumpas," ujar Muannas Alaidid.
Muannas Alaidid juga menilai, tindakan KKB di Papua jauh lebih biadab dari kelompok Jamaah Islamiyah dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang lebih dulu mendapat stempel teroris.
"Bahkan, Jamaah Islamiyah dan JAD yang lebih dulu distempel teroris sebagai organisasi terlarang tidak pernah saya dengar sampai harus memperkosa dalam aksi terornya," kata Muannas Alaidid.
"KKB ini jauh lebih biadab, sama biadabnya dengan mereka yang menolak KKB diteroriskan hanya karena pengin sekolah gratis di luar dan dapat bantuan asing," sambungnya.
Terakhir, Muannas Alaidid menilai bahwa perang melawan KKB di Papua adalah pilihan terbaik saat ini, demi kehidupan yang damai bagi rakyat Papua.