Soroti Upaya Pelemahan KPK, Donal Fariz: Membuang Penyidik Berintegritas Adalah Episode Terakhir Dramanya

- 6 Mei 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi KPK. Aktivis antikorupsi Indonesia, Donal Fariz yang meyakini umur KPK tidak akan lama lagi.*
Ilustrasi KPK. Aktivis antikorupsi Indonesia, Donal Fariz yang meyakini umur KPK tidak akan lama lagi.* /ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

PR BEKASI - Aktivis antikorupsi Indonesia, Donal Fariz turut menyoroti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang semakin hari menurutnya semakin melemah.

Bahkan baru-baru ini sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus mengikuti asesmen atau penilaian dalam proses peralihan para pegawai lembaga antirasuah menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Dari 75 pegawai tersebut, 25 di antaranya adalah pengurus inti wadah pegawai KPK dan penyidik senior Novel Baswedan yang dikabarkan tak lolos tes tersebut.

Baca Juga: Viral Balita Hisap Vape Bikin Netizen Geram, Sang Ayah Kini Mendekam di Balik Jeruji

Donal Fariz menegaskan bahwa membuang para penyidik senior KPK bisa jadi merupakan episode terakhir dari keberlangsungan lembaga independen negara tersebut.

"Membuang mereka yg berintegritas adalah episode terakhir dalam drama pelemahan KPK yg dimulai sejak revisi UU," kata Donal Fariz sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya pada Kamis, 6 Mei 2021.

Tangkapan layar cuitan Donal Fariz.
Tangkapan layar cuitan Donal Fariz. /Twitter/@donalfariz

Menurut Donal Fariz, dalang dibalik hal tersebut sama, karena sering menunjukkan wajah lain yang seolah bersih dan antikorupsi.

Baca Juga: Tips Makan Sehat saat Lebaran Cegah Hipertensi, Kurangi Santan dan Kerupuk

Sementara eksekutornya, menurut dia, menggunakan orang-orang yang dipilih sang dalang dalam seleksi.

Padahal di KPK sudah ada Key Performance Indicator (KPI), sambung Donal Fariz, untuk mengetahui performa setiap petugas KPK.

Sehingga tes wawasan kebangsaan tersebut menurutnya hanyalah untuk membidik orang-orang tertentu.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Usai Chelsea Lolos ke Final Liga Champions, Ternyata Cuma Kebobolan 4 Gol di Sepanjang Laga?

"Setiap tahun pegawai KPK itu dinilai berlapis. Setidaknya yangg rutin ada Key Performance Indicator dan penilaian atasan. Tes ulang itu hanya akal-akalan untuk membuang target orang tertentu," ungkapnya.

Kemudian permasalahan selanjutnya yang disoroti Donal Fariz adalah apakah saat ini kita bisa mempercayai Firli Bahuri sebagai Ketua KPK.

"Problem-nya apakah kita bisa percaya dgn integritas pimpinan KPK yang sekarang? Sekedar pengingat mereka pernah bohong soal Harun Masiku di Singapura, bohong tentang surat geledah, berhubungan dengan orang yang sedang disidik sampai terbukti melanggar etik kasus Helikopter," ungkapnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Ingin Cepat Hamil, Atta Halilintar Ikut Kepikiran: Umur Pernikahan Kan Baru Sebulan

"Mayoritas pegawai KPK yang tidak diloloskan adalah mereka yang selalu jaga integritas. Sementara yang terlibat menentukan malah dipertanyakan integritasnya," sambung Donal Fariz.

Mereka yang disebut tidak diloloskan, kata Donal Fariz, punya rekam jejak membongkar kasus besar dan berasal dari agama yang beragam. Namun Buzzer tetap memainkan isu agama.

"Buzzer lagi-lagi disuruh berdendang untuk mainkan isu agama saja. Pola lama yang sudah terbaca dengan mudah," ungkapnya.

Baca Juga: Tes Pack pada Pria Tunjukkan Hasil Positif? Bukan Hamil, Ternyata Bisa Jadi Pertanda Penyakit Ganas Ini

"Para buzzer itu mereka sedang mengigau bak sedang memperjuang toleransi beragama. Padahal ia hanya budak cukong-cukong korup yang takut manakala KPK kuat dan bersih seperti dulu kala," sambungnya.

Donal Fariz pun berkesimpulan bahwa rezim saat ini memang menginginkan KPK agar lumpuh.

"UU baru melemahkan KPK. Kuda Troya melumpuhkan KPK. Menurut rezim, KPK sekarang 'lebih baik' karena lemah dan lumpuh itu yang mereka inginkan," tutup Donal Fariz.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1012: Luffy vs Kaido Satu Lawan Satu, Zoro Disalib, hingga Nami Bakal Lawan Big Mom

Baru-baru ini penyidik senior KPK Novel Baswedan juga mengamini puluhan nama dari pegawai KPK yang tidak lolos tes tersebut.

"Ya saya tahu saya dapat info soal itu dan saya yakin itu benar," kata Novel.

Berikut daftarnya: Novel Baswedan (Kasatgas Penyidik), Yudi Purnomo (Penyidik/Ketua Wadah Pegawai), Giri Suprapdiono (Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi), Sujanarko (Direktur Pembinaan Jaringan Kerja antar Komisi dan Instansi/Pjkaki), Hery Muryanto (Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi), Rasamala Aritonang (Kabag Hukum), Harun Al Rasyid (Penyelidik/Wakil Ketua Wadah Pegawai), Ambarita Damanik (Kasatgas Penyidik), Budi Agung Nugroho (Kasatgas Penyidik), Andre Nainggolan (Kasatgas Penyidik) dan 24 sosok penyidik hebat lain yang diyakini Novel tidak akan lolos tes tersebut.

Novel merasa nama-nama itu tidak seharusnya dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai ASN. Dia mengenal baik mereka memiliki integritas yang mumpuni.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @DonalFariz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x