PR BEKASI - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi turut angkat bicara terkait polemik pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan makanan khas daerah, salah satunya bipang Ambawang.
Muhammad Lutfi menjelaskan bahwa pidato Jokowi itu disampaikan dalam acara "Hari Bangga Buatan Indonesia" yang diadakan Kementerian Perdagangan.
Menurut Muhammad Lutfi, pernyataan Jokowi soal bipang Ambawang itu ditujukan kepada masyarakat Indonesia yang terdiri atas beragam suku, dan memiliki kekayaan produk kuliner nusantara.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Positif Hamil, Lucinta Luna: Atta Halilintar, Nanti Kita Besanan Ya
Oleh karena itu, Muhammad Lutfi menegaskan bahwa tidak ada maksud apa pun dari pernyataan Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang.
Meski demikian, selaku penanggungjawab acara "Hari Bangga Buatan Indonesia", Muhammad Lutfi meminta maaf jika pernyataan Jokowi tersebut menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
"Kami memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami meminta maaf sebesar-besarnya, jika terjadi kesalahpahaman," kata Muhammad Lutfi, Sabtu, 8 Mei, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Muhammad Lutfi juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya ingin masyarakat Indonesia bangga dengan produk dalam negeri.
"Karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita," kata Muhammad Lutfi.
Muhammad Lutfi juga menjelaskan bahwa konteks pernyataan Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang, hanya untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal.
"Berkaitan dengan pernyataan mengenai bipang Ambawang, kita harus melihat dalam konteks secara keseluruhan. Pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," tutur Muhammad Lutfi.
Muhammad Lutfi juga menjelaskan bahwa pernyataan Jokowi soal bipang Ambawang hanya untuk mempromosikan kuliner nusantara, yang jenisnya beragam dan disukai masyarakat yang beragam pula.
"Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula," tutur Muhammad Lutfi.
Terakhir, Muhammad Luthfi menjelaskan bahwa terdapat beragam produk kuliner yang disukai oleh berbagai kelompok masyarakat, dan mengajak masyarakat untuk turut mempromosikan kuliner nusantara tersebut.
"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam, sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," kata Muhammad Lutfi.***