Tertawa Masih Ada yang Sebut Hamas Ciptaan Israel, Arief Munandar: Berarti Soekarno Agen Jepang?

- 19 Mei 2021, 08:01 WIB
Ilustrasi pasukan militer Israel (IDF) dan warga Palestina.
Ilustrasi pasukan militer Israel (IDF) dan warga Palestina. /Reuters

PR BEKASI - Sosiolog, Arief Munandar tertawa usai tahu masih ada saja yang menyebut militan Palestina, Hamas adalah bentukkan Israel.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube, Bang Arief, Rabu, 19 Mei 2021, dirinya terkekeh setelah melihat sebuah artikel yang menceritakan sejarah pembentukkan Hamas.

Arief Munandar tidak mempercayainya lantaran informasi-informasi dari artikel tersebut ternyata bersumber dari media Israel yang terkenal kerap memutarbalikkan fakta.

Baca Juga: Petinggi Hamas Disebut Bergelimang Harta Rp36 Triliun dari Perang Gaza, Lili Nur Aulia: Itu Fitnah Israel!

"Gua pas baca ketawa, kenapa? Karena orang yang menulis begitu ya bro ternyata mengutip sumber-sumber yang semuanya berasal dari Israel," ujarnya.

"Ketahuan nih gak pernah belajar metodologi penelitian atau bukan jurnalis karena tidak cover both sides. Kenapa yang dikutip semuanya sumber Israel?" kata Arief Munandar menambahkan.

Menurut dia, jika cara berpikir yang sama dipakai, maka presiden pertama Indonesia, Soekarno adalah agen negara Jepang.

Baca Juga: Heboh Petinggi Hamas Bergelimang Harta Rp36 Triliun dari Perang Gaza, Ferdinand: Jualan Agama Emang Laku

Karena Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah buatan Jepang dan didalamnya terdapat beberapa tokoh Indonesia terkenal, termasuk Soekarno.

"Nah harusnya kalau logika yang sama dipake, kita akan mengatakan Soekarno, Hatta, dan para bapak bangsa yang terlibat dalam BPUPKI dulu itu adalah agennya Jepang yang merupakan kolonialis, iya gak sih?," tanya Arief Munandar.

"Kenapa? Karena kita gak boleh lupa bahwa BPUPKI itu adalah bentukan dari Jepang, coba lu belajar sejarah," sambungnya.

Tetapi, kata Arief, faktanya Soekarno pada saat itu melihat sebuah potensi untuk memerdekakan Indonesia di tengah kondisi Jepang yang melemah akibat berperang dengan sejumlah negara besar, seperti Amerika Serikat.

Baca Juga: Hamas Dituduh Jadi Provokator, Politisi PDIP: Itu Hanya Narasi Buatan Israel

"Kan kita lihat fakta bahwa Soekarno, Hatta, dan para bapak bangsa yang lain secara cerdik melihat sebuah peluang," ucapnya.

"Ketika jepang mulai lemah karena pertempuran mereka dengan sekutu, lalu mulai memberikan angin untuk membuka jalan menuju kemerdekaan. Ya dimanfaatkan, bukan berarti mereka adalah agen dari Jepang," kata Arief Munandar menambahkan.

Menurut berbagai sumber dari media Israel, pada tahun 1987, Intifada Pertama pecah (8 Desember 1987-13 September 1993).

Pemberontakan besar-besaran warga Palestina terhadap otoritas Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza itu bermula dari peristiwa tabrakan truk militer Israel (IDF) dengan sebuah mobil yang menewaskan empat warga Palestina di Kamp Pengungsian Jabalia.

Walau pihak IDF menyatakan kecelakaan itu bukan kesengajaan, peristiwa itu sudah kadung membakar amarah warga Palestina yang membunuh orang-orang Yahudi di Gaza.

Bentrokan terjadi di mana warga melempari aparat IDF dengan batu dan bom Molotov. Kelompok Fatah pun bereaksi dan untuk pertama kali kelompok nasionalis itu berdiri di satu pihak dengan para pengikut Sheikh Yassin.

Baca Juga: Akui Tak Dukung Hamas dalam Konflik Israel-Palestina, Veronica Koman: Sesulit Itukah Dimengerti?

Bersamaan dengan pecahnya Intifada Pertama, Sheikh Yassin dan enam petinggi senior Mujama mendirikan Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah (Hamas) sebagai organisasi politik dan militer.

Para milisinya terdiri dari para anggota Al-Majihadoun yang berdiri lima tahun sebelumnya. Pengaruh Sheikh Yassin dengan Hamasnya makin menarik dukungan lebih besar baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Kepopulerannya kian menanjak mengingat rivalnya, Yasser Arafat dari Fatah, lebih sering bermarkas di Tunisia setelah serangkaian upaya pembunuhan pada 1985.

“Kelompok (Hamas) itu mulai menonjol. Berubah dari kelompok yang mengedepankan dakwah menjadi kelompok yang paling siap dengan senjata dan bahan-bahan peledak. Hamas juga membentuk sistem kontra intelijen di mana para kolaborator Israel dilenyapkan,” Brigjen Segev dalam Intifada: Palestine and Israel.

Baca Juga: Cek Fakta: Cristiano Ronaldo Dikabarkan Sumbang Gajinya untuk Hamas demi Beli 1.000 Roket, Ini Faktanya

Hamas dibentuk Sheikh Yassin dan keenam rekannya dengan visi-misi membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan menolak segala bentuk kompromi sebagaimana kelompok Fatah.

Hamas menegaskannya lewat Piagam Hamas yang ditandatangani para pemimpinnya pada 18 Agustus 1988.

Seiring makin besarnya pengaruh Hamas, dibentuk pula sayap khusus militer, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, pada 1993 yang mengambil nama Imam besar Izz ad-Din bin Muhammad al-Qassam, imam besar dan pemimpin militan jihad anti-Zionis di era 1920-an Al-Kaff al-Aswad (Tangan Hitam).

Sebagai akibat dari aksi-aksi terornya terhadap warga sipil Israel sejak 1993, Hamas dan Brigade Al-Qassam kemudian jadi target utama Israel dalam Intifada Kedua (28 September 2000-8 Februari 2005).***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube Bang Arief


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x