297 Juta Data Penduduk Diduga Bocor, Farid Gaban: Berbusa-busa Ngomong Big Data dan 4.0, Tapi Lupa Fondasi

- 21 Mei 2021, 21:27 WIB
Ilustrasi dugaan bocornya 297 juta data penduduk Indonesia.
Ilustrasi dugaan bocornya 297 juta data penduduk Indonesia. /Pixabay/B_A/34 images.

PR BEKASI - Wartawan Senior, Farid Gaban turut menanggapi dugaan kebocoran data 297 juta penduduk Indonesia.

Farid Gaban heran, selama ini pemerintah kerap menggembor-gemborkan perihal big data maupun industri 4.0 namun hal mendasar seperti keamanan data penduduk bisa bocor sekian ratus juta data.

Hal tersebut disampaikan Farid Gaban melalui akun Twitter pribadinya @faridgaban.

Baca Juga: Dugaan Data BPJS Kesehatan Bocor Mencuat, Saleh Daulay: Kalau Semua Bocor Bisa Bahaya

Begini nih, kalau ngomong berbusa-busa soal big data dan 4.0 tapi lupa membangun fondasinya dari bawah,” ujar Farid Gaban, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Jumat, 21 Mei 2021.

Tangkapan layar cuitan Farid Gaban.
Tangkapan layar cuitan Farid Gaban. /Twitter/@faridgaban

Baca Juga: Heboh 297 Data Penduduk Indonesia Diduga dari BPJS Kesehatan Bocor, DPR: Harusnya Ini Jadi Tamparan

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga telah berupaya menyelidiki dugaan kebocoran 297 juta data tersebut.

Melalui Ditjen Dukcapil Kemendagri, akhirnya oknum terduga pelaku penjual data melalui internet tersebut berhasil teridentifikasi.

Hasil analisa Tim Ditjen Dukcapil, menjelaskan bahwa terduga pelaku mengiklankan data penduduk Indonesia tersebut di sebuah situs dengan alamat url https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.

Baca Juga: Soal Kebocoran 297 Juta Data Penduduk Indonesia, Kemendagri Ungkap Dalang di Baliknya

"Tertera pada iklan di website tersebut yang bersangkutan memberikan link sample data individu yang dapat didownload sebagai sampel data,” Kata Zudan Arif Fakrulloh.

Data yang telah didownload berbentuk file CSV (comma separated value) dan setelah diimpor berjumlah 1.000.000 rows," sambungnya.

Melalui penelusuran tim tersebut dari hasil impor data sampel itu diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom di bawah ini.

Baca Juga: Heboh 297 Data Penduduk Indonesia Diduga dari BPJS Kesehatan Bocor, DPR: Harusnya Ini Jadi Tamparan

"PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR."

Menurut poin 4, dari struktur dan pola datanya, Zudan Arif memastikan data tersebut bukan bersumber dari Dukcapil.

"Struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di Dukcapil tidak ada tanggungan, email, NPWP, no handphone, tmt, tat," ujar Zudan Arif.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @faridgaban


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x