Krisis Palestina Ternyata Masalah Agama, Felix Siauw: Israel Ketakutan Jika Kita Gunakan Resolusi Jihad

- 26 Mei 2021, 10:43 WIB
Ustaz kondang, Felix Siauw sebut Israel ketakutan jika gunakan resolusi jihad untuk memeranginya dan sebut krisis Palestina maslah agama.
Ustaz kondang, Felix Siauw sebut Israel ketakutan jika gunakan resolusi jihad untuk memeranginya dan sebut krisis Palestina maslah agama. /Instagram/@felixsiauw


PR BEKASI - Felix Siauw menegaskan bahwa krisis yang terjadi akibat dari agresi militer Israel di Palestina saat ini, ternyata tak lain dan tak bukan merupakan masalah agama.

Menurutnya, Israel saat ini berusaha menggiring publik untuk menjadikan krisis Palestina sebagai masalah politik hingga sekadar urusan tanah dan kekuasaan.

Israel ketakutan jika krisis Palestina dibawa menjadi masalah agama karena Islam memiliki konsep jihad.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Felix Siauw, Rabu, 26 Mei 2021, dirinya mengatakan dalam memahami masalah Palestina, salah memahami akarnya saja maka pembahasan selanjutnya pun akan menjadi berantakan.

Baca Juga: Enggan Didesak Cium Bendera Merah Putih dan Tak Serukan Khilafah, Felix Siauw: Syahadat pun Saya Gak Mau

"Salah satu akar masalah yang penting adalah, apakah krisis Palestina ini adalah urusan agama atau hanya urusan politik, perebutan tanah dan kekuasaan, atau sekedar dagang senjata?," tanya Felix Siauw.

Dia mengungkapkan, padahal cita-cita negara Israel sejak awal saat melakukan agresi militer ke Palestina adalah jelas berdasarkan agama.

"Zionis Israel sendiri sudah jelas sejak awal, negara mereka adalah negara Yahudi, cita-citanya berdasarkan agama, karena itu wilayah yang dipilih pun berdasarkan teks agama (Palestina), benderanya juga, begitu pula sikapnya," ungkapnya.

Namun, menurut Felix Siauw, Israel tidak mau krisis Palestina dibawa ke ranah agama, mereka ingin umat Islam tetap terpecah seperti saat ini.

Baca Juga: Sebut yang Tak Peduli Palestina Sama dengan Bermaksiat, Felix Siauw: yang Seperti Itu Diazab Duluan

"Hanya, bila zionis membiarkan Muslim memahami ini sebagai masalah agama, mereka pasti dalam masalah besar. Karena itu framing mereka adalah ini bukan masalah agama, agar kaum Muslim terpecah, tak peduli, dan bersikap bodo amat," ucapnya.

Karena itu, kata Felix Siauw, setelah Perang Dunia I, zionis mengembangkan narasi bahwa semua tanah Palestina milik Inggris yang kemudian diberikan kepada Israel.

PBB dan LBB pun sudah merestui pembentukkan negara Israel di atas tanah Palestina tersebut.

"Belum lagi logical fallacy (kesalahan logis) yang mengatakan bahwa semua salahnya Hamas sebagai yang membela diri dan fight back. Kemudian ada yang ngomong kedamaian enggak akan tercipta karena rakyat Palestina masih melawan," ucapnya.

Baca Juga: Semprot Kelompok yang Permasalahkan Bantuan ke Palestina, Felix Siauw: Orang Maksiat Aja Gak Banyak Nanya

"Bila logika ini dikembangkan, bahaya. Tak perlu lagi ada perjuangan melawan penjajah," sambungnya.

Belum lagi, ujar Felix Siauw, watak dan rekam jejak Yahudi yang dikenal selalu mengkhianati sebuah perjanjian.

"Kenapa tidak di-mention, berapa banyak pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan oleh Israel sejak dahulu? Kenapa yang disalahkan yang membela diri?," tanya Felix Siauw.

"Kalau Allah dan Rasul saja menegaskan bahwa Baitul Maqdis itu selalu urusan agama bagi kita umat Islam, maka siapa kita berani bernarasi sebaliknya?," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Harusnya Palestina Damai Saja Tak Perlu Melawan, Felix Siauw: Orang Yahudi Cuman Ngerti Bahasa Fisik

Felix Siauw pun kemudian mengingatkan bahwa Israel saat ini sedang ketakutan jika krisis Palestina dijadikan sebagai persoalan agama.

"Kenapa mereka takut banget kalau ini adalah menjadi permasalahan agama? Karena Indonesia baru bisa melawan dengan seimbang ketika KH Hasyim Asyari mengatakan bahwa ini masalah agama harus dan harus gunakan resolusi jihad," tuturnya.

"Maka siapa yang bantu Belanda mereka termasuk orang-orang yang kafir dan siapa yang kemudian berjihad, mereka mati dan mereka mati syahid," sambungnya.

"Ketika diangkat menjadi permasalahan agama ini menjadi satu permasalahan yang penting dan menjadi permasalahan yang ketika semua orang Muslim fight di situ, mereka merasa worth it," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Bongkar Sejarah Palestina dan Israel, Felix Siauw: Inggris, Amerika, dan PBB Akan Terus Dukung Israel

Sebagai informasi, dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari mencetuskan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945.

Fatwa resolusi jihad itu dikeluarkan sebagai respons atas rencana kedatangan tentara Belanda yang bermaksud merebut kemerdekaan Indonesia.

Setelah keluarnya fatwa resolusi jihad, perlawanan terhadap Belanda muncul dari berbagai daerah. Salah satunya, perlawanan heroik dari arek-arek Suroboyo pada 10 November 1945.

KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947. Jenazahnya dikebumikan di Pesantren Tebuireng Jombang.

Atas jasanya semasa hidup terhadap negara, Kiai Hasyim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 17 November 1964.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah