Di Rezim Jokowi, 97 Ribu ASN Palsu Terima Gaji dan Pensiunan, Teddy Gusnaidi: Bukankah Itu Hal yang Positif?

- 26 Mei 2021, 11:30 WIB
Pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi menyatakan bahwa 97 ribu ASN menerima gaji dan pensiun di rezim Presiden Jokowi.
Pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi menyatakan bahwa 97 ribu ASN menerima gaji dan pensiun di rezim Presiden Jokowi. /Instagram/teddygusnaidi



PR BEKASI - Pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi menyatakan bahwa 97 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) palsu yang tetap menerima gaji dan pensiunan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hal yang positif.

Lantas apa alasan Teddy Gusnaidi menyebut bahwa itu adalah hal yang positif?

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya, @TeddyGusnaidi, Rabu, 26 Mei 2021, dia mengatakan bahwa kasus itu memang benar ditemukan di rezim Jokowi.

"Ada 97 ribu ASN fiktif terima gaji dan pensiunan? Ya kasus itu ditemukan pemerintahan Jokowi pada tahun 2015 dan telah selesai," tulisnya.

Baca Juga: Dituduh Benci Islam karena Tak Bela Palestina, Teddy Gusnaidi: Benci Israel, Artinya Anda Juga Benci Islam

Dia menegaskan bahwa kasus-kasus semacam itu tidak akan dibiarkan bebas di pemerintahan Jokowi.

"Di rezim Jokowi hal-hal seperti itu diberantas dan tidak akan dibiarkan," ujar Teddy Gusnaidi.

"Lalu kenapa mencuat lagi seolah-olah hal baru? Oh itu laporan dari pendataan ulang terbaru," ucapnya menambahkan.

Kenapa, tanya Teddy, Jokowi seolah-olah disalahkan karena telah menemukan kejanggalan ini?

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Ada Jebakan Bagi NKRI dari Bela Palestina, Digunakan Pihak yang Ingin Merdeka

Padahal, menurutnya, ini merupakan sebuah hal prestasi karena pemerintahan Jokowi telah berhasil mengungkap kasus tersebut.

"Lalu kenapa pemerintahan Jokowi sepertinya disalahkan karena menemukan kebobrokan itu? Bukankah itu hal yang positif?," tanya Teddy.

Teddy Gusnaidi menduga, bahwa orang-orang yang menyalahkan dan marah terhadap rezim Jokowi justru karena mereka takut kasus tersebut terbongkar.

"Ya bisa jadi para maling marah, kenapa sampai hal itu dibongkar dan diperbaiki di pemerintahan Jokowi. Sehingga mereka tidak bisa menikmati lagi uang negara. Simpel," ujar Teddy.

Baca Juga: UUD 1945 Jadi Alat untuk Ikut Campur Perang Israel-Palestina, Teddy Gusnaidi: Bahaya, Ini Bisa Jadi Bumerang

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan pada 2014 pihaknya menemukan hampir 97 ribu data ASN fiktif.

Ribuan ASN yang tak jelas wujudnya ini disebut menerima gaji dan dana pensiun.

"Ternyata hampir 100 ribu, tepatnya 97 ribu data misterius. Dibayar gajinya, dibayar iuran pensiunnya, tapi tak ada orangnya," kata Bima melalui tayangan YouTube Pengumuman BKN Kick Off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri, Senin, 24 Mei 2021.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @TeddyGusnaidi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah