Selain Berwarna Merah, Intip Keistimewaan Lainnya dari Gerhana Bulan Malam Ini

- 26 Mei 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan Total.
Ilustrasi Gerhana Bulan Total. /Pixabay

PR BEKASI – Melalui Peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, dirinya menguak mengenai keistimewaan Gerhana Bulan total Super Blood Moon yang akan terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021.

Fenomena Gerhana Bulan ini sejatinya berlangsung dikarenakan matahari, bumi, dan bulan berada pada posisi sejajar.

DItambah lagi, Gerhana Bulan kali ini dikarenakan bulan bergerak mengelilingi bumi sesuai orbit (garis edar).

Baca Juga: Serukan Umat Muslim Salat Gerhana Bulan, MUI: Mari Jadikan Renungan Mendekatkan Diri pada Allah SWT

“Peristiwa gerhana bulan itu (merupakan) peristiwa yang sebetulnya bersiklus, berulang, karena ketiga benda tadi akan bergerak dalam satu keharmonisan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

“Jadi (Gerhana Bulan merupakan) sebuah fenomena alam yang akan berulang,” sambungnya.

Yatny menilai, dengan kecanggihan teknologi yang terus bebrkembang setiap tahunnya, gerhana bulan lebih bisa diprediksi dengan baik.

Baca Juga: Kenapa Dianjurkan Salat Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya Menurut Hadis

“Dan sekarang sudah bisa dengan sangat baik diprediksi kapan akan terjadi lagi, di mana kita bisa melihatnya, itu sudah sangat bisa diprediksi secara astronomi,” ujarnya.

Yatny juga mengatakan bahwa Gerhana Bulan pada tahun 2021 kali ini akan terjadi sebanyak dua kali.

Yakni Gerhana Bulan Total (GBT) pada 26 Mei 2021 dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 19 November 2021.

Baca Juga: LAPAN Sebut Gerhana Bulan Total Bersamaan dengan Hari Raya Waisak Tak Akan Terjadi Lagi Setelah Ratusan Tahun

Lebih lanjut, ternyata terdapat tiga jenis Gerhana Bulan yakni gerhana bulan total, sebagian, dan penumbra.

Sementara itu, Astronom Bosscha, Agus Triono menjelaskan, gerhana bulan total terjadi ketika hanya sebagian saja bayangan bumi yang menutupi bulan.

Sedangkan, gerhana bulan penumbra sulit dilihat secara kasat mata karena tidak terlalu berbeda dengan bulan purnama.

Baca Juga: Tata Cara Salat Gerhana Bulan saat Super Blood Moon, Lengkap dengan Niat dalam Bahasa Arab-Latin

“Terjadinya gerhana bulan tergantung pada konfigurasi bagaimana posisi bulan relatif terhadap bumi dan matahari atau posisi bumi relatif terhadap bulan dan matahari,” katanya.

“Disebut (gerhana bulan) total kalau misalnya bayangan (inti) bumi (umbra) secara total menutupi bulan kalau kita lihat dari arah kita, dari sudut pandang kita,” sambung Agus.

Keistimewaan gerhana 26 Mei 2021 adalah terjadi saat bulan berada dalam posisi terdekat dengan bumi karena bentuk orbit bulan terhadap bumi adalah elips, bukan lingkaran sempurna.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Hiasi Langit Indonesia Besok 26 Mei 2021, Ini Jadwal dan Lokasi untuk Menyaksikannya

Hal ini menyebabkan penampakan bulan pada 26 Mei 2021 akan sedikit lebih besar daripada biasanya, dan warnanya akan tampak lebih terang sebelum terjadi gerhana bulan total.

Oleh karena itu, saat memasuki fase gerhana total masyarakat dapat melihat perbedaan secara jelas sebelum dan saat terjadi GBT.

Dimana, akan berwarna kemerahan maka dari itu gerhana bulan kali ini disebut sebagai Super Blood Moon.

Bulan mulai memasuki fase gerhana (bulan memasuki bayangan umbra bumi) pada pukul 16.44 WIB.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Gerhana Bulan Total Super Blood Moon yang Akan Terjadi di Wilayah Indonesia

Pada saat itu bulan belum terlihat di wilayah Indonesia bagian Barat karena masih di bawah ufuk, tetapi bulan sudah terbit di wilayah Indonesia bagian Timur.

Fase gerhana total terjadi pada pukul 18.11 WIB dan berlangsung selama 14 menit sehingga pada pukul 18.11-18.29 WIB bulan akan terlihat kemerahan.

Gerhana bulan Super Blood Moon kali ini pun akan benar-benar berakhir yakni pada pukul 20.49 WIB.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x