PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama KSP Ade Irfan Pulungan merasa heran karena banyak pihak yang mempermasalahkan pengangkatan Gitaris Band Slank Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia.
Ade Irfan Pulungan lantas menegaskan tidak ada yang salah dengan pengangkatan Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, dan hal itu tidak melanggar undang-undang.
Hal itu disampaikan Ade Irfan Pulungan saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Abdee Slank: Dari Gitaris, Jadi Komisaris" pada Minggu, 30 Mei 2021.
"Sebenarnya apa yang salah dengan posisi diangkatnya Abdee Slank menjadi Komisaris Telkom? Tidak ada yang salah kan, undang-undang juga tak ada yang dilanggar," kata Ade Irfan Pulungan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Senin, 31 Mei 2021.
Ade Irfan Pulungan menilai, publik terlalu cepat menghakimi Abdee Slank, padahal belum melihat seperti apa kinerja dan profesionalismenya dalam memimpin sebuah perusahaan.
"Kita terlalu cepat menghakimi dia, dan under estimate kepada dia. Kita belum mengetahui bagaimana kompetensinya, kemampuannya. Belum apa-apa, sudah menghakimi dia tidak layak, tidak cocok, dan tidak tepat menjadi komisaris," tutur Ade Irfan Pulungan.
Menurut Ade Irfan Pulungan, anggapan bahwa Abdee Slank tidak layak menjadi Komisaris Independen PT Telkom Indonesia adalah anggapan yang sangat keliru.
"Saya rasa, pernyataan itu sangat-sangat keliru, dan saya yakin itu tidak benar. Karena saya melihat sosok Abdee Slank ini sebenarnya kemampuan dia sangat luar biasa, sangat bekerja keras," kata Ade Irfan Pulungan.
Lebih lanjut, Ade Irfan Pulungan menilai, Abdee Slank adalah sosok yang luar biasa dan bekerja keras, dan hal itu bisa dilihat dari performa Slank selama berkarier di dunia musik.
Baca Juga: Tolak Buka Masker, Hotman Paris Akui Kehilangan Program TV dan Rugi Puluhan Juta Setiap Malam
"Komunikasi yang dia bangun di grup Slank ini sangat harmonis, dinamikanya baik, tidak pernah terjadi konflik internal, tidak ada masalah-masalah yang terjadi," kata Ade Irfan Pulungan.
"Bahkan, pergantian personel juga kita ketahui bersama sangat jarang dilakukan, usia Slank juga luar biasa, dan sudah diakui sebagai ikon musik anak muda," sambungnya.
Melihat kerja sama Slank selama berkarier di dunia musik, Ade Irfan Pulungan lantas menilai bahwa kemampuan para personel Slank dalam memimpin tidak perlu diragukan lagi.
"Artinya, ini menunjukkan kemampuan personel Slank ini kebersamaan dan kerja kerasnya itu benar-benar tercipta. Sebenarnya itulah yang diinginkan oleh BUMN," ucapnya.
"Bagaimana bisa me-manage kerja sama tim, networking yang kuat, kemampuan manajemen leadership yang benar-benar diinginkan untuk melakukan perubahan, inovasi, kreasi, terhadap sebuah langkah-langkah yang strategis yang diinginkan sebuah perusahaan untuk mencapai profit dan keinginannya," tutur Ade Irfan Pulungan.***