Network
"'Lho, kok hanya Rp25 miliar? Bukannya dana terkumpul Rp30 miliar?' Ya, tepatnya Rp30,88 miliar. Semua tercatat dengan baik dan terperinci," sambungnya.
Fahd Pahdepie pun menjelaskan bahwa ada dana sekitar Rp6,3 miliar yang pihaknya siapkan untuk pendidikan anak-anak Palestina dan beasiswa belajar Palestina di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
"Demi transparansi publik, dana itu dikerjasamakan dengan lembaga-lembaga terkemuka juga. Perlu dicatat, itu dari donasi tahap pertama," kata Fahd Pahdepie.
"Dari donasi tahap kedua, kami sudah berkoordinasi dengan Lazis Muhammadiyah dan Baznas RI untuk menyalurkannya. Artinya, semua dana ini diserahkan untuk warga Palestina melalui lembaga-lembaga kredibel bahkan negara," tuturnya.
Fahd Pahdepie pun menjelaskan bahwa dirinya sengaja mengunggah dua bukti transfer donasi Palestina, agar dirinya bisa mengundang Guntur Romli, Eko Kuntadhi, dan pihak lainnya untuk datang dan melihat sendiri sisa bukti transfer tersebut.
Baca Juga: Banyak Pihak Nyinyiri Donasi Palestina, Sherly Annvita: Maaf, Anda Itu Siapanya Penjajah?
"Saya sengaja mengunggah dua saja bukti transfernya. Dua dulu, sisanya saya undang Mas Guntur Romli, Eko Kuntadhi, dan semua yang mempermasalahkan, secara terbuka untuk datang dan melihatnya sendiri," tutur Fahd Pahdepie.
Fahd Pahdepie pun berharap hal itu cukup menjadi alasan bagi pihak-pihak yang terus mencurigai UAH untuk datang dan bertemu dengan pihaknya.
"Semoga ini menjadi alasan yang cukup untuk memenuhi permintaan pertemuan yang selalu tertunda itu. Kami juga sudah dan sedang diaudit lagi oleh auditor eksternal. Kalau belum cukup, mau bawa auditor sendiri juga dipersilakan," tutur Fahd Pahdepie.
