Ernest Prakasa Desak KPI Tindak Sinetron Indosiar 'Zahra': Ini Lebih Penting dari Buremin Tetek Tupai Kartun

- 2 Juni 2021, 09:12 WIB
Sutradara Ernest Prakasa mendesak KPI tindak tegas sinetron Indosiar berjudul Suara Hati Istri Zahra.
Sutradara Ernest Prakasa mendesak KPI tindak tegas sinetron Indosiar berjudul Suara Hati Istri Zahra. /Instagram.com/@ernestprakasa

PR BEKASI – Sutradara Ernest Prakasa menyoroti sebuah tayangan sinetron Indosiar. 

Ernest Prakasa terlihat geram dengan adegan sinetron mega series berjudul Suara Hati Istri Zahra. 

Ernest Prakasa menilai bahwa tayangan sinetron Indosiar tersebut sangat bermasalah.  

Baca Juga: Belum Pemilu, Ganjar Pranowo Sudah Memiliki Relawan untuk Pemilihan Calon Presiden 2024

Ernest Prakasa mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindak tegas sinetron Indosiar Suara Hati Istri Zahra tersebut. 

Hal tersebut disampaikan Ernest Prakasa melalui cuitan di akun Twitternya @ernestprakasa pada 1 Juni 2021.

“This is not okay, @indosiar ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat, jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius,” kata Ernest Prakasa sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Rabu, 2 Juni 2021.

Ernest Prakasa minta KPI menindak tegas sinetron indosiar Suara Hati Istri Zahra.
Ernest Prakasa minta KPI menindak tegas sinetron indosiar Suara Hati Istri Zahra.

Baca Juga: Artis 15 Tahun Perankan Istri Ketiga di Sinetron 'Zahra', Ernest Prakasa Kritik Indosiar: Sangat Keterlaluan!

Ernest Prakasa pun memberikan seruan kepada para influencers di media sosial.

Menurutnya saat ini adalah waktu yang tepat bagi para  influencers untuk bersuara meramaikan permasalahan ini.

Dan untuk para “influencers”, sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menggunakan “influence” kalian,” ujar komika tersebut. 

Baca Juga: Polisi Bongkar Jaringan Narkoba, Sita 185 Kg Lebih Tembakau Sintetis di Bogor dan Bandung

Ernest Prakasa menilai permasalahan ini lebih penting daripada sensor di tayangan film kartun. 

“Ayo @KPI_Pusat, ini lebih penting daripada buremin tetek tupai kartun,” tutur Ernest Prakasa. 

Ernest Prakasa merasa perlu bersuara, karena ia meyakini banyak orang-orang yang merasa terganggu dengan tayangan sinetron Indosiar itu. 

Baca Juga: Jabatan Komisaris BUMN Hadiah untuk Relawan Jokowi, Irma Suryani: Orang Bodoh yang Bicara Begitu

“Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara,” ujar Ernest Prakasa dikutip dari Instagramnya.

Bahkan diketahui bahwa pemeran Zahra dalam sinetron tersebut masih berusia belia. 

“Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun,” ucap Ernest Praksa.

Baca Juga: Dahnil Anzar Sebut Utang Alutista Tak Akan Bebani APBN, Gus Umar: Jubir Paling Konyol Sejagat

Ernest Prakasa mengatakan bahwa tolak ukur televisi adalah rating. Namun tayangan televisi harus didasari oleh nurani dan akal sehat.

“Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?” tutur Ernest Prakasa.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah