PR BEKASI – Baru-baru ini, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pesisir selatan pantai Jawa Timur (Jatim) mempunyai potensi dihantam gempa hingga sebesar 8.7 magnitudo yang dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Hasil penelitian BMKG tersebut diketahui telah membuat masyarakat panik karena mereka salah mengartikan laporan tersebut sehingga masyarakat beranggapan bencana tsunami akan terjadi dalam waktu dekat ini
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono membuat masyarakat untuk tetap tenang dan menyikapi laporan potensi tsunami tersebut dengan kepala dingin.
Lewat akun Twitter pribadinya, Daryono mengatakan seharusnya masyarakat merespon laporan penelitian yang dirilis BMKG tersebut dengan mitigasi, bukan dengan kepanikan dan kegaduhan.
Baca Juga: BMKG: Peringatan Wilayah Ini Akan Alami Gelombang Tinggi dan Hujan Disertai Petir
“Gaduh tsunami Jatim, sebenarnya masyarakat tidak perlu panik karena model skenario terburuk itu dibuat utk merancang mitigasi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Twitter @DaryonoBMKG, Jumat, 4 Juni 2021.
Dirinya juga menambahkan sampai saat ini belum ditemukan alat maupun teknologi apapun untuk memprediksi kapan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Selain Jawa Timur, Daryono mengatakan potensi gempa bumi dan tsunami tersebut juga berlaku dari seluruh pesisir pantai barat Sumatra hingga Pulau Sumba.