Network
PR BEKASI - Ki Ageng Rangga Sasana atau biasa dikenal dengan Lord Rangga membocorkan pengakuan menyedihkan selama dirinya di penjara.
Petinggi Sunda Empire itu membagikan kisahnya dan sang keluarga setelah dirinya harus mendekam di penjara selama beberapa bulan akibat kemunculan Sunda Empire.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube are we okay, Lord Rangga membagikan kisah pedih saat dirinya di penjara. Ia menceritakan bahwa ibunya meninggal, anaknya dipukuli hingga diceraikan oleh istrinya.
Lord Rangga mengeklaim bahwa adanya perjalanan dan perjuangan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah dalam darah keturunannya.
Beberapa keturunan berikutnya, Raden Rangga Jati lahir dan dijuluki Pangeran Kuningan, anak pertama dari Syarif Hidayatullah atau dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.
"Berarti darah biru yah," tanya Hasan, dalam dialog di YouTube Are We Okay.
"Iya darah biru," ungkap Lord Rangga.
Lalu beberapa keturunan berikutnya lahir lah Syekh Jabar Sitik Penembahan, Singamerta, Wangsakrama, lalu diturunkan ke Ayahandanya Kanjeng Senopati Agung Adi Negara dan kemudian ke Lord Rangga sebagai keturunan ke-11.
Kemudian saat masih bayi, Rangga Sasana diludahi kakeknya sebagai ritual bahwa Lord Rangga lah yang akan melanjutkan perjuangannya.
"Di dalam posisi masih anak, masih merah ya (bayi) lehernya diludahi," ujar Lord Rangga.
"Ini anak laki-laki yang kelak akan meneruskan perjuangan kamu," ujar kakeknya saat Lord Rangga masih bayi.
Memiliki 7 orang anak, 2 di antaranya sudah menikah dan mempunyai 4 anak, di antaranya saat ini tinggal di Bekasi dan 5 lainnya masih kuliah dan sekolah dan tinggal di Brebes.
Cerita tersebut berlanjut saat lord Rangga dipenjara karena kisah Sunda Empire.
Saat di penjara, ibu dari Lord Rangga sempat menelepon dan berpesan agar petinggi Sunda Empire tersebut terus maju dan meneruskan perjuangan serta keinginan sang ibu, yang berharap ia cepat keluar dari penjara.
"Ia ingin saya terus meneruskan perjuangan kemanusian, bela bangsa, bela negara, bela negara, dan meneruskan atas perdamaian dunia," ujar Lord Rangga.
"Ketika saya pindah ke Banceuy, ibu saya menelepon panjang sekali. Ibunda pengen meneruskan perjuangan, terus bunda memberi nasihat 'Nak Rangga cepat pulang' bunda doakan itu," ujar Lord Rangga.
Baca Juga: Rangga Sasana 'Ultimatum' Deddy Corbuzier Pergi dari Bumi Jika Tak Suka Ajaran Sunda Empire
Kemudian 15 hari setelah memberikan nasihat dan wejangan lewat telepon, ibunda dari lord Rangga meninggal dunia, ia tak bisa menyaksikan ibundanya di saat-saat terakhir dikebumikan karena sedang dipenjara.
Tak berhenti di situ, selain ditinggalkan sang ibunda, Lord Rangga juga harus jauh dan anak, istri dan cucunya.
"Ada satu yang ingin saya tahu ketika Lord Rangga dipenjara, bagaimana respons anak-anak dan istri," ujar Hasan.
"Mereka sudah diajarkan nilai-nilai perjuangan sehingga mendengar ayahnya dipenjara itu, imannya tidak goyang sekalipun ada proses bully-an," ujar Lord Rangga.
Baca Juga: Usulkan Israel-Palestina Disatukan di Eropa, Rangga Sasana Sunda Empire: Keduanya Bekas Jajahan Nazi
Selain itu, ia mengatakan situasi keluarga sempat mengalami depresi.
Kemudian saat ia masih dipenjara, anaknya dipukuli oleh 4 orang yang membenci ayahnya.
Hasan melanjutkan pertanyaan selanjutnya, "Kalau istri Lord Rangga bagaimana?"
Kemudian Lord Rangga menjawab, ia dan sang istri sudah bercerai karena perjuangannya.
"Karena perjuangan inilah sehingga memisahkan saya dengan istri," ungkapnya.***
