Cuitan itu pun mendapatkan tanggapan dari warganet yang mengatakan bahwa hasil screening GeNose telah dikomparasikan dengan hasil PCR-Test. Ia pun menanyakan letak dari kesalahan dari penggunaan GeNose.
“Tapi bukannya kalau dari YouTube yang saya lihat tentang pembahasan GeNose itu, GeNose itu diujikan dengan menggunakan komparasi dengan PCR-TEST. Dan itu ternyata selaras hasilnya, kalau misalnya keberatan mungkin bisa dicari dimana salahnya GeNose dalam teori maupun prakteknya,” tulis akun @yogaleite.
Ahmad Utomo menjawab bahwa yang menjadi perhatiannya adalah terkait hasil validasi GeNose dari kampus lain yang saat ini belum keluar.
Baca Juga: MUI Buka Suara Soal Rapid Test, Swab, dan GeNose pada Bulan Ramadhan, Tidak Membatalkan Puasa?
“Benar, tapi kan yang mengerjakan baru satu kampus. jadi kalau ada potensi bias tidak kelihatan,” ujar Ahmad Utomo.
“Maka saya ingat dulu ada beberapa kampus merdeka yang dilibatkan untuk validasi, nah ini kok masih belum keluar hasilnya, mengapa?” ucapnya melanjutkan.
Dalam cuitan lainnya, Ahmad Utomo mengungkapkan bahwa sejak awal para pakar kuatir dan prihatin ketika GeNose dijadikan verifikasi perjalanan.
Baca Juga: Mulai 1 April 2021 GeNose Bisa Jadi Syarat Naik Pesawat, Ernest Prakasa: Jadi Makin Parno Terbang
“Sebenarnya sudah lama para pakar senior menguatirkan ini dan prihatin ketika genose dijadikan verifikasi perjalanan,” kata Ahmad Utomo.