Network
PR BEKASI – Akun WhatsApp narahubung BEM UI, Tiara dikabarkan diretas orang tak dikenal.
Hal tersebut dikabarkan oleh akun Twitter @vanlevi_ pada Senin, 28 Juni 2021.
Akun tersebut mengunggah sebuah tangkapan layar yang menunjukan instagram story dari narahubung BEM UI, Tiara.
Tiara mengumumkan bahwa akun WhatsApp miliknya sedang diretas.
Baca Juga: Guru Besar UIN Jakarta Angkat Suara Soal Kritikan BEM UI Terhadap Jokowi
Tiara memberikan peringatan agar mengabaikan segala pesan yang mengatasnamakan dirinya.
“Halo, semuaa! Kalo ada yang dapper chat WhatsApp/sms/telpon dari nomor WA atas nama aku, tolong diabaikan aja yah!,” tulis Tiara melalui insta story di akun @tiara_sa1 sebagaimana yang dilihat oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 28 Juni 2021.
Tiara menyampaikan jika ada informasi penting sementara waktu bisa disampaikan lewat DM Instagram.
“Itu bukan aku huhu karena WhatsApp aku lagi error dan gak bisa dibuka, jadi kalo ada info penting bisa via DM yaap! Termina kasih,” tulisnya.
Baca Juga: Fakta Menarik Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra, Mahasiswa Cum Laude Hingga Tetangga Jokowi di Solo
Selain itu dalam tangkapan layar itu pun terlihat pemberitahuan verifikasi akun WhatsApp yang menunjukan bahwa akun tersebut sedang diretas.
Kejadian peretasan ini terjadi usai viralnya unggahan BEM UI yang memuat poster Jokowi.
Poster yang diedarkan BEM UI itu memberikan kritik kepada Jokowi dengan memberikan gelar sebagai 'King of Lips Service'.
Dalam poster yang diunggah BEM UI itu berisi poster dengan narasi yang menyebutkan bahwa Jokowi hanya manis di mulut dengan janji-janjinya saja.
Baca Juga: Beberkan Siapa Saja Mentor Ketua BEM UI, Ekonom INDEF: Istana Salah Cari Lawan
“Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” ujar BEM UI melanjutkan.
Menurut BEM UI ucapan Jokowi itu bentuk dari ‘lip service’
“Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata,” kata BEM UI.
Akibat dari unggahan tersebut, Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra dipanggil Rektorat UI.
Pemanggilan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan klarifikasi dan penjelasan mengenai narasi yang disampaikan dalam poster tersebut.
Namun pemanggilan tersebut oleh sejumlah pihak disebut sebagai upaya pengekangan kebebasan di Kampus UI.
Bahkan sejumlah alumni UI seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon, Taufiqurrahman mengecam pemanggilan tersebut.
Mereka mengatakan hal senada yakni merasa malu dengan tindakan yang diambil oleh Rektorat UI.***
