Said Didu Ungkap Alasan Dipecat dari BUMN: Saya Selalu Protes dan Tidak Sejalan dengan Orang yang Mau Merampok

- 5 Juli 2021, 19:40 WIB
Said Didu mengatakan alasan dirinya dipecat dari BUMN adalah karena sering mengkritik dan tidak sejalan dengan orang yang mau merampok.
Said Didu mengatakan alasan dirinya dipecat dari BUMN adalah karena sering mengkritik dan tidak sejalan dengan orang yang mau merampok. /Tangkapan layar YouTube.com/tvOneNews

PR BEKASI - Eks Sekretaris Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Muhammad Said Didu mengaku sedih saat melihat perkembangan BUMN saat ini.

Said Didu sangat sedih karena sepengamatannya, kondisi BUMN saat ini kalau bukan rugi pasti banyak utang.

Hal itu disampaikan Said Didu saat menjadi bintang tamu di acara "Saatnya Perempuan Bicara" yang tayang pada Minggu, 4 Juli 2021.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dinilai sebagai Wonder Woman, Bilqis: Bunda Gak Usah Cari Papa Baru Lagi

"Terus terang saya sedih melihat perkembangan BUMN, karena kalau bukan rugi pasti banyak utang, itu yang terjadi," kata Said Didu, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Senin, 5 Juli 2021.

Said Didu lantas membantah tuduhan yang menyebut bahwa dirinya terlalu lantang mengkritik BUMN dan pemerintah, karena pernah dipecat dari jabatannya dulu.

Padahal menurutnya, sejak masih bekerja di BUMN pun dia selalu keras mengkritik kebijakan yang menurutnya salah dan berpotensi merugikan negara dan rakyat.

Baca Juga: Rohimah Ingatkan Venti Figianti Beratnya Perjuangan Kiwil: Kasihan Abang, Demi Eneng Dia Menceraikan Saya

"Pasti dengar di Twitter, Said Didu dipecat gitu kan. Saya sejak di dalam (BUMN) itu selalu protes. Saya protes itu ada kontraktor yang menurut saya sudah terlalu lama dan dekat kekuasaan," kata Said Didu.

"Lalu ada proyek yang sangat besar, yang dimakan triliunan. Saya marah, saya mencoret dan saya tidak menandatangani. Itu pilihan dan dikatakan saya tidak sejalan. Ya pasti saya tidak sejalan dengan orang yang mau merampok," tuturnya.

Lantaran merasa dirinya sudah tidak lagi sejalan dengan kebijakan BUMN, Said Didu pun melepaskan semua jabatannya dan menjadi manusia merdeka seutuhnya.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Akui Susah Dapat Jodoh: Ayah dan Ibu Ingin Cari yang Harus Lebih di Atas Saya

"Saat itu, dengan istri dan anak saya, saya menyatakan ingin menjadi manusia merdeka dan saya akan melepaskan semua jabatan saya untuk menyuarakan suara rakyat. Walaupun saya kehilangan pendapatan Rp250-350 juta sebulan," tutur Said Didu.

Said Didu mengatakan, dia rela kehilangan penghasilan ratusan juta sebulan, karena dirinya tak mau menjadi orang munafik.

"Saya tidak bisa bermain abu-abu. Jadi kalau saya masih menerima penghasilan, terus saya mengkritik, itu kan sama dengan munafik. Saya tidak mau munafik," ujar Said Didu.

Baca Juga: Venti Figianti Ingin Kembalikan Kiwil Padanya, Rohimah Murka: Telat! Neng ke Mana Aja Kemarin?

Said Didu pun menegaskan bahwa dia tidak hanya mengkritik kebijakan BUMN di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tapi juga pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pada saat SBY juga saya bersuara lantang. Saya menerima hampir seribu calon komisaris dan direksi BUMN di meja saya dan saya menyatakan ke pimpinan, ini saya buang ke tong sampah," tuturnya.

"Karena tidak ada yang memenuhi persyaratan. Saya juga nunggu dipecat, tapi gak juga dipecat," kata Said Didu.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x