Network
PR BEKASI – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menanggapi kabar akan diadakannya razia obat-obatan.
Razia tersebut berkaitan dengan lonjakan harga obat-obatan yang menggila.
Namun Susi Pudjiastuti nampak heran karena razia yang diadakan malah dibocorkan lebih dulu.
Bahkan Susi Pudjiastuti pun menyebutkan emoticon karakter yang sedang menepuk jidat.
Baca Juga: Lurah Depok Gelar Hajatan saat PPKM Darurat, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan, Serius!
Hal tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun Twitternya @susipudjiastuti.
“Razia kok kasih tahu 3 hari lagi,” kata Susi Pudjiastuti sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Selasa, 6 Juli 2021.
Susi Pudjiastuti menyebutkan karena sudah dikasih tahu, besar kemungkinan obat-obat itu bakal disembunyikan terlebih dahulu.
Sekali lagi, Susi Pudjiastuti merasa heran dengan tindakan memberi tahu kapan razia akan digelar.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Khawatir Raja Ampat dan Wakatobi Punah: Seharunya Tidak seperti Ini
“Ya bisa dipindah dan diumpetin. Masa razia dikasih tahu,” tutur Susi Pudjiastuti.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan waktu tiga hari kepada para penimbun obat berhenti memainkan harga.
Dalam beberapa hari terakhir, terpanti harga obat-obatan yang biasa dipakai untuk terapi Covid-19 mengalami kenaikan harga gila-gilaan.
Menko Luhut menjelaskan naiknya obat-obatan untuk terapi Covid-19 disebabkan adanya pihak yang memainkan harga obat demi keuntungan.
Menko Luhut mengancam akan melakukan razia jika harga obat masih tinggi karena kelangkaan pada Kamis, 8 Juli 2021.
"Apabila dalam tiga hari ke depan kami masih mendapatkan ada harga-harga obat yang cukup tinggi, atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah tegas merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi," kata Menko Luhut dalam konferensi pers daring, Senin, 5 Juli 2021.
"Paling lambat saya ulangi hari Rabu. Jadi Kamis tidak boleh terjadi kelangkaan. Kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah,” kata Menko Luhut melanjutkan.
Diketahui, saat ini di Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Bahkan banyak pasien yang kesulitan mendapatkan perawatan di rumah sakit sehingga harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.***
